Friday, August 29, 2008

Keutamaan Shalat Subuh dan Ashar

diriwayatkan dari Jabir r.a. : kami sedang berjalan bersama Rasulullah Saw sambil melihat ke arah bulan yang pada waktu itu sedang purnama, Nabi Muhammad Saw bersabda,"sesungguhnya kamu akan melihat Tuhanmu sebagaimana kamu melihat bulan (purnama) ini dan tak ada apa pun yang menghalangimu ketika memandang-Nya. maka jika dapat janganlah sampai kehilangan (karena tidur, kesibukan pekerjaan,dan sebagainya) shalat sebelum matahari terbit (subuh) dan shalat sebelum matahari terbenam (ashar). kemudian Nabi Muhammad membacakan firman Allah Swt : maka sabarlah menghadapi apa yang mereka katakan, dan bertasbilah memuji Tuhanmu, sebelum matahari terbit dan sebelum matahari terbenam. (QS. Qaf {50} : 39)

diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. : Rasulullah pernah bersabda,"para Malaikat datang kepadamu pada pergantian malam dan siang, dan mereka semua berkumpul pada waktu shalat subuh dan shalat ashar. mereka (para malaikat) yang melewatkan waktunya bersamamu naik (ke langit) dan Allah bertanya kepada mereka, meskipun Dia tahu segala sesuatu tentang kamu,"sedang apa hamba-hamba-Ku ketika kau tinggalkan?" para malaikat menjawab,"ketika kami meninggalkan mereka, mereka sedang mengerjakan shalat. dan ketika kami menemui mereka, mereka sedang mengerjakan shalat"

Thursday, August 28, 2008

Shalat Lima Waktu Menghapus Dosa

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. : aku pernah mendengar Rasulullah bersabda,”seandainya ada sebuah sungai di depan rumah salah seorang dari kamu dan ia mandi disana lima kali sehari, apakah menurutmu masih akan ada kotoran yang tersisa di tubuhnya?” mereka berkata,”tidak akan ada sedikitpun kotoran yang tersisa di tubuhnya”, Nabi Muhammad Saw menambahkan,”ini adalah ibarat (mengerjakan) shalat lima waktu menghapus perbuatan yang jahat (dosa)


Diriwayatkan dari Anas r.a. : Nabi Muhammad Saw pernah bersabda,”lakukan sujud dengan sempurna dan janganlah lenganmu menyentuh tanah seperti seekor anjing. Dan jika kau ingin meludah, janganlah meludah ke depanmu, begitu pula ke samping kananmu karena orang yang sedang mengerjakan shalat sedang bercakap-cakap secara pribadi dengan Tuhannya”

Wednesday, August 27, 2008

Menyegerakan berbuka puasa dan Tentang Puasa Lainnya

Menyegerakan Berbuka Puasa

Diriwayatkan dari Sahl bin Sa’d r.a. : Rasulullah Saw pernah bersabda, “orang-orang senantiasa dalam kebaikan sepanjang mereka menyegerakan berbuka puasa”.


Larangan Puasa Pada Hari Jumat

(Diriwayatkan dari Abu Ayub) : Nabi Muhammad Saw mengunjungi Juwairiyah binti al-Harits r.a. pada hari jum’at dan ia (Juwairiyah) sedang berpuasa. Nabi Saw bertanya kepadanya,”apakah kau berpuasa kemarin?” ia menjawab “tidak”, Nabi Saw bertanya lagi, “apakah kamu berniat puasa besok?” ia berkata,”tidak”. Nabi Saw bersabda, “kalau begitu berbukalah”.


Larangan Puasa Wishal

Diriwayatkan dari Abu Sa’id r.a. : bahwa ia pernah mendengar Nabi Saw bersabda,” jangan lakukan al-wishal, dan apabila kamu berniat memperpanjangkan puasamu, lakukan hingga datang waktu sahur”.



Makan Minum Karena Lupa

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. : Nabi Muhammad Saw. pernah bersabda,”apabila seseorang (yang sedang berpuasa) makan atau minum karena lupa, maka ia harus melengkapkan (meneruskan) puasanya karena yang telah dimakan atau diminumnya itu adalah pemberian Allah”



Puasa Hari Asyura

Diriwayatkan dari Salamah bin Al-Akwa r.a. : suatu ketika pada hari Asyura’ (hari ke-10 bulan Muharram), Nabi Muhammad Saw. memerintahkan seseorang untuk mengumumkan,” siapa pun yang telah makan, janganlah makan lebih banyak tetapi puasalah, dan siapa pun yang belum makan, janganlah makan tetapi sempurnakanlah puasanya (hingga akhir hari)”.


Waktu Imsak

(Diriwayatkan dari Anas r.a.) : Zaid bin Tsabit berkata, “ kami sahur bersama Rasulullah SAW kemudian 
Rasulullah SAW berdiri mengerjakan shalat”, aku bertanya,” apa yang menjadi batas antara sahur dan azan (subuh)?” beliau menjawab,” batasnya cukup untuk membaca lima puluh ayat al-Quran”


Larangan Puasa Sehari Sebelum Ramadhan

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. : Nabi Muhammad Saw. pernah bersabda, “ tidak seorang pun dari kalian (diperbolehkan) puasa sehari atau dua hari sebelum Ramadhan kecuali jika ia telah terbiasa puasa ({nawafil} dan puasa {nawafilnya} kebetulan jatuh pada hari itu) maka ia dapat berpuasa pada hari itu”

Tentang Mengganti Puasa Orang Yang Meninggal dan Tidak Berpuasa Saat Perjalanan

Mengganti Puasa Orang Yang Meninggal

Diriwayatkan dari Aisyah r.a. : Rasulullah Saw pernah bersabda,”siapa pun yang meninggal dan Ia masih harus berpuasa ({meng-qadha puasanya} sebagai pengganti puasa yang luput pada bulan Ramadhan) maka walinya harus berpuasa atas namanya”.

Diriwayatkan dari Ibn Abbas r.a. : seorang lelaki menemui Nabi Muhammad Saw dan berkata,”ya Rasulullah! Ibuku meninggal dan harus meng-qadha satu bulan puasanya. Apakah aku harus puasa atas namanya?” Nabi Saw membenarkan dan berkata,”Utang kepada Allah adalah lebih utama untuk dibayar”.


Tidak Berpuasa Ketika Dalam Perjalanan Jauh


Diriwayatkan dari Ibn Abbas r.a. : dalam keadaan berpuasa pada bulan Ramadhan Rasulullah Saw berangkat ke Mekkah. Ketika sampai di Al-Kadid, Nabi Muhammad Saw berbuka puasa dan orang-orang (yang ikut bersamanya) juga berbuka puasa. (Abu Abdullah berkata,”Al-Kadid adalah sebuah tempat berair di antara Usfan dan Kudaid”)

Diriwayatkan dari Jabir bin Abdullah r.a. : dalam suatu perjalanan Rasulullah Saw melihat seseorang yang sedang dinaungi oleh sekelompok orang. Nabi Saw bertanya,”apa yang terjadi?” mereka berkata,”laki-laki itu tengah berpuasa”. Nabi Saw bersabda,”bukanlah bagian dari kebaikan (birr) berpuasa pada saat melakukan perjalanan”.

Friday, August 22, 2008

Hukuman atas Berhubungan Badan Pada Saat Berpuasa

(Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a.) : pada saat kami sedang duduk bersama Rasulullah SAW. seseorang lelaki datang dan berkata,”wahai Rasulullah SAW! celakalah aku”. Rasulullah SAW bertanya apa yang telah terjadi dengannya. Ia menjawab,”aku melakukan hubungan badan dengan istriku padahal aku sedang berpuasa”.
Rasulullah SAW bertanya kepadanya,”dapatkah kamu (sebagai hukumannya) membebaskan seorang budak?” ia menjawab tidak.
Rasulullah SAW bertanya,”dapatkah kamu puasa dua bulan penuh?” ia menjawab tidak. “dapatkah kamu memberi makan enam puluh orang miskin?” ia menjawab tidak.
Nabi Muhammad Saw. termenung sejurus dan pada saat yang bersamaan sekeranjang penuh kurma dibawa ke hadapannya. Nabi bertanya,” mana orang yang bertanya tadi?” orang itu menjawab,”aku disini”. Nabi Muhammad Saw. bersabda kepadanya, “bawalah ini dan sedekahkanlah”. Orang itu berkata,”haruskah kusedekahkan kepada orang yang lebih miskin daripada ku? Demi Allah, tidak ada keluarga di antara dua gunung ini (Madinah) yang lebih miskin daripadaku”. Nabi Muhammad Saw. pun tersenyum hingga tampak gigi serinya dan berkata,”berikanlah makanan ini kepada keluargamu”.

Tentang Shalat Malam

Diriwayatkan dari Aisyah r.a. : pada suatu malam Rasulullah SAW mengerjakan shalat di kamarnya. Karena dinding kamar itu rendah, orang-orang dapat melihat Nabi Muhammad Saw. dan sebagian dari mereka (bermakmum) mengerjakan shalat mengikuti Nabi Muhammad Saw. esok paginya mereka menyebarkan berita itu. Malam berikutnya Nabi Muhammad Saw. berdiri mengerjakan shalat dan orang-orang (bermakmum) mengikuti Nabi Muhammad Saw. hal ini terjadi dua atau tiga malam. Oleh karena itu malam berikutnya Rasulullah SAW tidak mengerjakan shalat, juga tidak keluar rumah. Ketika esok paginya orang-orang itu menanyakan hal itu, Rasulullah SAW menjawab bahwa ia khawatir orang-orang menganggap shalat malam (sebagai shalat) wajib.




Dikerjakan Di Rumah
Diriwayatkan dari Zaid bin Tsabit r.a. : mengenai hadis diatas dengan penambahan bahwa Nabi Muhammad Saw. bersabda,” aku menyaksikan dan memahami yang kau kerjakan. Wahai Umatku, kerjakanlah shalat (malam) dirumahmu masing-masing, karena sesungguhnya shalat yang paling utama adalah shalat seseorang yang dikerjakan dirumahnya, kecuali shalat wajib”.

Dikerjakan Dua Rakaat - Dua Rakaat
(Diriwayatkan dari Nafi’) : Ibn Umar bin al Khaththab r.a. pernah berkata : “ketika Nabi Muhammad Saw. berada di atas mimbar, seorang lelaki bertanya perkara shalat malam. Nabi Muhammad Saw. menjawab,”kerjakan dua rakaat dalam satu waktu (satu salam) lalu dua rakaat, kemudian dua rakaat, dan seterusnya, dan jika kau khawatir terhadap datangnya fajar shalatlah satu rakaat dan itu merupakan penutup seluruh shalatmu yang telah kau kerjakan”. Ibn Umar bin al Khaththab r.a. berkata,”akhirilah shalat malammu dengan witr, oleh karena Nabi Muhammad Saw. mengerjakan hal yang sama” 

Jumlah Rakaat Shalat Malam
Diriwayatkan dari Ibn Abbas r.a. ketika ia menginap di rumah bibinya, Maimunah, istri Nabi Muhammad Saw. Ia menambahkan ; aku tengah berbaring terlentang di atas sebuah kasur kecil dan Rasulullah SAW bersama istrinya berbaring dengan menghadap ke arah kanan. Rasulullah SAW tidur hingga tengah malam, sebelumnya atau setelahnya, kemudian bangun, mengusap bekas tidur di wajahnya dengan tangannya. Setelah itu Nabi Muhammad Saw. Membaca sepuluh ayat terakhir Surah Ali-Imran, berdiri dan melangkah ke tempat air dari kulit yang tergantung. Kemudian Rasulullah SAW berwhudu dari tempat air itu dan merupakan whudu yang sempurna, lalu melaksanakan shalat. Aku pun bangun dan mengerjakan apa yang dikerjakan Rasulullah SAW lalu aku berdiri di sampingnya (sebelah kiri). Beliau menyentuh kepala ku dengan tangan kanannya dan menangkap telinga ku yang kanan dan menjewernya (menarikku, dan menggeserku kesebelah kanannya). Nabi Muhammad Saw. Shalat dua rakaat, kemudian dua rakaat, kemudian dua rakaat, kemudian dua rakaat, kemudian dua rakaat, kemudian dua rakaat (enam kali secara terpisah) dan akhirnya shalat satu rakaat (witir). Nabi Muhammad Saw. Kemudian berbaring kembali di tempat tidurnya hingga terdengar suara muadzdzin, lalu Nabi Muhammad Saw. Pun bangun mengerjakan shalat dua rakaat yang ringan kemudian pergi mengerjakan shalat subuh. 

Thursday, August 21, 2008

Jumlah Hari Dalam Satu Bulan Islam

Diriwayatkan dari Ummu Salamah r.a. : Nabi Muhammad Saw. bersumpah untuk menjauhi istri-istrinya selama sebulan, dan setelah melengkapkan 29 hari beliau pulang menemui istri-istrinya pada pagi atau sore hari. Seseorang berkata kepadanya,” anda telah berjanji untuk tidak menemui istri-istri anda selama satu bulan”. Nabi Muhammad Saw. menjawab,”satu bulan adalah 29 hari”

Diriwayatkan dari Ibn Umar r.a. : Nabi Muhammad Saw. pernah bersabda,” kami adalah bangsa yang ummiy. Kami tidak menulis maupun berhitung. Bulan adalah seperti ini dan ini, yaitu terkadang 29 hari dan terkadang 30 hari”.


Tentang Azan Jum'at

diriwayatkan dari As-Sa'ib bin Yazid r.a. : ketika Nabi Muhammad Saw, Abu Bakar dan Umar r.a. masih hidup, azan pada hari Jumat dikumandangkan sewaktu imam telah duduk diatas mimbar. namun pada masa kekhalifahan Utsman r.a. ketika umat muslim bertambah jumlahnya, azan ketiga di Az-Zaura ditambahkan. (Abu Abdullah berkata,"Az-Zaura adalah sebuah tempat di pasar Madinah")


diriwayatkan (dari As-Sa'ib bin Yazid r.a.) dalam kutipan hadis yang lain; pada masa hidup Nabi Muhammad Saw. hanya ada seorang muazzin dan azan dikumandangkan hanya setelah imam duduk (diatas mimbar)

Menentukan Hari Puasa Ramadhan

Cara Menentukan Awal Puasa Ramadhan dan Awal Syawal

Diriwayatkan dari Ibn Umar r.a. : aku pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda,” ketika kamu melihat bulan sabit (dari bulan Ramadhan) mulailah berpuasa, dan ketika kamu melihat bulan sabit (dari Bulan Syawal) berhentilah berpuasa; dan apabila langit mendung (dan bulan tak terlihat) genapkanlah Ramadhan (menjadi 30 hari)”

Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar r.a. : Rasulullah SAW pernah bersabda, “ Bulan (lamanya mungkin dapat) 29 malam (29 hari), dan janganlah memulai puasa hingga kamu melihat bulan sabit, dan apabila langit mendung lengkapkanlah (bulan Sya’ban) menjadi 30 hari”


Al-Rayyan Untuk Orang Yang Berpuasa


Diriwayatkan dari Sahl r.a. : Nabi Muhammad Saw. pernah bersabda,” ada sebuah gerbang surga yang disebut Al-Rayyan, dan orang-orang yang berpuasa kelak pada hari kiamat akan masuk ke dalam surga melalui gerbang itu. Ia (Al-Rayyan) akan berseru,’mana orang-orang yang berpuasa?’, mereka (orang-orang yang berpuasa) pun bangkit dan semuanya masuk (ke dalam surga) melalui gerbang itu. Setelah mereka semua masuk, gerbang itu akan tertutup dan tidak seorang pun yang melaluinya lagi.”

Surga Memanggil Para Penghuninya Dari Masing-Masing Gerbang

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. : Rasulullah SAW pernah bersabda,” siapa pun yang memberikan dua macam (barang atau harta milik) sebagai sedekah karena Allah, akan dipanggil dari gerbang-gerbang surga, ‘ wahai hamba Allah! Inilah kekayaanmu. Maka orang-orang yang mengerjakan shalat akan dipanggil dari gerbang shalat; dan yang berjihad akan dipanggil dari gerbang jihad, sedangkan yang berpuasa akan dipanggil dari sebuah gerbang Al-Rayyan; dan mereka yang bersedekah akan dipanggil dari gerbang sedekah.” Abu Bakar berkata,”biarlah orang tua ku berkurban untukmu. Ya Rasulullah tak ada kesedihan yang akan menimpa orang-orang yang dipanggil dari masing-masing gerbang itu. Adakah orang-orang yang dipanggil dari semua gerbang itu?” Nabi Muhammad Saw. menjawab,”ya, dan aku berharap salah satunya adalah kamu”


Larangan Meludah Di Dalam Masjid

Diriwayatkan dari Anas (bin Malik) r.a. : Nabi Muhammad Saw. melihat onggokan dahak tepat di arah kiblat (pada dinding masjid). Nabi Muhammad Saw. tidak menyukai hal itu dan dengan perasaan jijik yang terlihat di wajahnya yang mulia. Nabi Muhammad Saw. pun bangun dan membuang dahak itu dengan tangannya sendiri dan bersabda, “ketika seseorang mengerjakan shalat, ia sedang berbicara secara pribadi dengan Tuhannya atau Tuhannya berada di antara orang yang sedang mengerjakan shalat itu dan kiblatnya. Maka tak seorang pun diperbolehkan meludah pada arah (antara dirinya dan kiblat) kecuali ke arah kiri atau kebawah kakinya”. Nabi Muhammad Saw. kemudian mengambil ujung pakaiannya dan meludah di dalamnya, kemudian menggulungnya dan berkata,”atau kamu dapat melakukannya dengan cara seperti ini”.

Diriwayatkan dari Anas (bin Malik) r.a. : Nabi Muhammad Saw. bersabda, “meludah di dalam masjid adalah sebuah dosa dan kaffarah-nya adalah dengan menguburnya (membuangnya).

Keutamaan Puasa

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. : Rasulullah SAW pernah bersabda,” Puasa adalah perisai (dari api neraka). Maka orang yang berpuasa janganlah berhubungan badan dengan istrinya atau berbuat jahil, dan apabila seseorang memaki atau mengajak berkelahi, katakan kepadanya,’aku sedang berpuasa’. Nabi Muhammad Saw. menambahkan,”demi Dia yang menggenggam jiwaku, bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada wangi misk. (dan inilah perkataan Allah terhadap orang yang sedang berpuasa), ‘ia tidak makan dan minum dan meninggalkan nafsunya karena Aku. Puasa adalah untuk-Ku dan Aku lah yang akan membalasnya, dan setiap kebaikan akan dibalas sepuluh kali lipatnya’.”

Diriwayatkan dari (Abu Hurairah r.a.) : Rasulullah SAW pernah bersabda, “ ketika Ramadhan tiba, semua gerbang surga dibuka, semua pintu neraka ditutup, semua setan dibelenggu”

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. : Nabi Muhammad Saw. pernah bersabda,” siapa pun yang tidak meninggalkan kata-kata dusta dan perbuatan jahat (pada bulan Ramadhan) Allah tidak membutuhkan puasanya”
“semua ibadah anak Adam adalah untuk dirinya sendiri kecuali puasa, (yang dilakukan) untuk Ku, dan Aku akan memberikan pahala untuknya”.
Ada dua kegembiraan untuk orang yang berpuasa ; pertama pada saat berbuka (ifthar) puasa, dan kedua pada saat bertemu dengan Tuhannya, pada saat itulah ia akan menemukan kegembiraan karena puasanya.

Thursday, August 14, 2008

Sutrah Shalat

Diriwayatkan dari Ibn Umar : setiap kali Rasulullah SAW keluar pada hari raya Id, Nabi Muhammad Saw. memerintahkan untuk memancangkan di hadapannya sebuah harbah (lembing pendek) sebagai sutrah bagi shalatnya, kemudian Nabi Muhammad Saw. mengerjakan shalat menghadap ke arahnya dan orang-orang (bermakmum) dibelakangnya. Nabi Muhammad Saw. pun melakukan hal yang sama bila sedang dalam perjalanan. Setelah Nabi Muhammad Saw. meninggal dunia, praktik ini diikuti para pemimpin muslim (yang mengikuti sunnahnya)

(Diriwayatkan dari Nafi’) : Ibn Umar pernah berkata, “Rasulullah SAW biasa mendudukkan untanya melintang di hadapannya (sebagai sebuah dinding shalat), kemudian beliau mengerjakan shalat. Aku bertanya,”apa yang akan dilakukan Rasulullah SAW jika unta itu bangkit atau bergerak?” ia berkata,”Nabi Muhammad Saw. akan mengambil pelana unta itu dan mengerjakan shalat di hadapannya (sebagai sebuah sutrah)”. Dan Ibn Umar pernah mengerjakan hal yang sama”. (hal ini mengisyaratkan bahwa seseorang harus mengerjakan shalat di belakang sebuah sutrah).

 Melarang Orang Lewat Didepan Orang Shalat
(Diriwayatkan dari Abu Shalih) : aku pernah melihat Abu Sa’id al Khudri r.a. mengerjakan shalat pada hari Jum’at, di belakang sesuatu yang digunakan sebagai sebuah sutrah. Seorang anak muda dari suku Abu Mu’ait lewat tepat di hadapannya (diantara Abu Sa’id dan sutrahnya), dan Abu Sa’id menolakkan anak muda itu dengan menekan bahunya. Karena tidak menemukan jalan lain si anak muda kembali mencoba lewat di depannya dan Abu Sa’id menolakannya dengan tenaga yang lebih keras. Anak muda itu marah dan pergi mengadukan Abu Sa’id kepada Marwan. Abu Sa’id mengikuti anak muda menemui Marwan yang berkata kepadanya,”wahai Abu Sa’id! Apa yang terjadi antara engkau dan anak saudaramu ini?” Abu Sa’id berkata,”aku pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda,’jika salah seorang di antara kalian sedang mengerjakan shalat dibelakang sesuatu yang digunakan sebagai sutrah dan seseorang mencoba lewat di hadapannya (antara orang yang mengerjakan shalat dan sutrahnya), maka ia harus menolakkannya dan apabila orang itu menolak (diperlakukan demikian) maka tolaklah dengan tenaga lebih besar sebab ia adalah setan” 

Monday, August 11, 2008

Keutamaan Shalat Berjamaah

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. : Nabi Muhammad Saw. pernah bersabda,”mengerjakan shalat berjamaah (berpahala) dua puluh lima kali lipat dibandingkan mengerjakan shalat sendiri di dalam rumah atau mengerjakan shalat di pusat perdagangan, karena jika seseorang berwhudu dengan sempurna kemudian pergi menuju masjid dengan niat mengerjakan shalat, untuk setiap langkah yang dia ayunkan dalam perjalanannya menuju masjid, Allah akan memberinya satu pahala dan memaafkan satu dosanya hingga ia masuk ke dalam masjid. Ketika ia sudah berada di dalam masjid ia mengerjakan shalat dan pada saat ia duduk menunggu untuk mengerjakan shalat (berjamaah), para malaikat akan memohonkan ampunan Allah untuknya dan mereka (para malaikat) berkata, “ya Allah, kasihilah ia. Ampunilah ia selama ia menunggu mengerjakan shalatnya dan (selama ia) tidak berhadats”.

Friday, August 8, 2008

Sujud Sahwi

Diriwayatkan dari Abdullah bin Mas’ud r.a. : Nabi Muhammad Saw. mengerjakan shalat, dan ketika Nabi Muhammad Saw. telah menyelesaikan shalatnya beliau ditanya, “Ya Rasulullah SAW! apakah ada perubahan dalam shalat?” Nabi Muhammad Saw. bersabda, “apa maksud pertanyaan itu?” orang-orang berkata,”jumlah (rakaat) shalat anda lebih banyak dari biasanya”. Maka Rasulullah SAW pun menekukkan kakinya, menghadapkan wajahnya ke arah kiblat dan mengerjakan sujud dua kali (sujud sahwi) dan menyelesaikan shalat dengan taslim. Sambil melihat ke arah kami, Nabi Muhammad Saw. bersabda,”apabila ada sesuatu yang berubah di dalam shalat, tentu aku akan memberitahu kalian tetapi aku manusia biasa seperti kalian, dan sebagaimana kalian suatu saat aku bisa lupa. Oleh karena itu bila aku lupa, ingatkan aku. Dan apabila seseorang ragu terhadap shalatnya, ia harus mengikuti apa yang menurutnya benar dan melengkapkan shalatnya dan menyelesaikannya lalu bersujud dua kali (sujud sahwi).

Tuesday, August 5, 2008

Perintah Shalat Turun Pada Malam Isra’ Miraj

Anas bin Malik berkata bahwa Abu Dzar r.a. pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda, “ketika aku sedang berada di Makkah, atap rumahku terbuka dan Malaikat Jibril turun menemuiku, membelah dadaku, lalu membasuhnya dengan air zamzam. Setelah itu Jibril membawa sebuah nampan emas yang isinya penuh dengan kebijaksanaan dan keimanan, dan sehabis menuangkan seluruh isi nampan itu ke dalam dada ku, ia pun menutup dada ku kembali. Kemudian jibril menggenggam tanganku dan menuntunku ke langit, “buka”. Penjaga langit berkata,”siapa itu”Jibril menjawab “Jibril”, penjaga langit bertanya,”adakah seseorang bersamamu?” Jibril Menjawab,”ya. Muhammad Saw. Bersama ku”. Si penjaga bertanya,”apakah ia telah diutus?” Jibril menjawab,”ya”. Maka (pintu) langit pun dibuka dan kami pergi ke langit terdekat dan disana kami melihat seorang laki-laki sedang duduk dengan aswidah (sejumlah besar orang) di sebelah kanannya dan aswidah di sebelah kirinya. Ketika laki-laki itu melihat ke sebelah kanannya ia tertawa dan ketika laki-laki itu melihat ke sebelah kirinya ia menangis. Kemudian laki-laki itu berkata,”selamat datang! Wahai Nabi dan anakku yang shaleh”, aku bertanya kepada Jibril, “siapa laki-laki ini?” ia menjawab,”laki-laki itu adalah Adam orang-orang di kanan kiri nya adalah ruh keturunannya. Mereka yang berada di sebelah kanan adalah para penghuni surga dan mereka yang berada di sebelah kiri adalah para penghuni neraka, manakala ia berpaling ke arah kanannya ia tertawa, dan manakala ia berpaling ke arah kirinya ia menangis”.

Kemudian Jibril menuntunku hingga tiba di langit kedua dan Jibril berkata kepada (malaikat) penjaganya,”buka” penjaga langit mengatakan hal yang sama seperti yang dikatakan penjaga langit sebelumnya lalu membuka pintu langit kedua.
Anas berkata, “Abu Dzar menambahkan bahwa Nabi Muhammad Saw. bertemu dengan Adam, Idris, Musa, Isa dan Ibrahim a.s. ia (Abu Dzar) tidak menjelaskan berada di langit yang mana mereka (para Nabi itu) berada (pada saat berjumpa dengan Nabi Muhammad Saw.), tetapi mengatakan bahwa Nabi Muhammad Saw. berjumpa dengan Adam a.s. di langit terdekat dan dengan Ibrahim di langit ke enam”.
Ibn Abbas r.a. dan Abu Habbah Al Anshari berkata : Nabi Muhammad Saw. menambahkan,”kemudian aku dan Jibril naik ke sebuah tempat dan aku mendengar bunyi pena “.

Anas bin Malik r.a. berkata : Nabi Muhammad Saw. bersabda,”kemudian Allah Azza Wa Jalla memerintahkan shalat lima puluh waktu kepada umatku. Ketika aku kembali dengan perintah ini aku bertemu Musa yang bertanya kepada ku,”apa yang Allah perintahkan kepada para pengikutmu?” aku menjawab,”Dia memerintahkan shalat lima puluh waktu kepada umatku”, Musa berkata, “kembalilah pada Tuhanmu sebab para pengikutmu tidak akan sanggup menjalankan perintah itu”.

(Maka aku pun kembali menemui Allah dan meminta keringanan untuk umatku) dan Dia memberi keringanan hingga separuhnya. Ketika aku bertemu kembali dengan Musa dan memberitahukan hal itu kepadanya, ia berkata, “kembalilah pada Tuhanmu sebab para pengikutmu tidak akan sanggup menjalankan perintah itu”, maka aku pun kembali menemui Allah dan meminta keringanan dan Dia berfirman,”ini (perintah) shalat lima waktu dan shalat lima waktu ini (nilainya) setara (dengan shalat) lima puluh (waktu) sebab kalam-Ku tidak akan berubah”.
Aku kembali bertemu dengan Musa dan ia menyarankan aku untuk kembali sekali lagi. Aku menjawab,”sekarang aku merasa malu untuk meminta (kembali keringanan) kepada Tuhan ku”. Setelah itu Jibril membawaku ke Sidrat-ul-Muntaha yang diselimuti berbagai warna yang tak dapat dilukiskan dengan kata-kata. Kemudian aku diizinkan masuk ke dalam surga tempat aku menemukan tembok-tembok kecil (yang terbuat dari) mutiara dan tanahnya mengeluarkan wangi misk (minyak kasturi)”

Sunday, August 3, 2008

Kelemahan Perempuan

Diriwayatkan dari Abu Sa’id Al Khudri r.a. : pada suatu hari Nabi Muhammad Saw. Pergi ke tempat shalat (untuk mengerjakan) Iedul Adha atau Iedul Fitri. Kemudian Nabi Muhammad Saw. Berpapasan dengan sekelompok perempuan dan bersabda,”wahai kaum perempuan! Keluarkanlah zakat kalian, sebab aku pernah melihat sebagian besar penghuni neraka adalah kaum perempuan”, mereka berkata,”mengapa bisa sampai seperti itu ya Rasulullah SAW?”, Nabi Muhammad Saw. Menjawab,”kalian sering memaki dan tidak berterima kasih kepada para suami mu. Aku belum pernah melihat orang yang lebih besar kekurangannya dalam agama dan akal-pikiran dibandingkan dengan kalian. Laki-laki yang berakal sehat pun dapat disesatkan oleh kalian”.

Para perempuan itu bertanya,”ya Rasulullah SAW, apakah kekurangan kami dalam agama dan akal-pikiran?”, Nabi Muhammad Saw. Menjawab,” bukankah kesaksian dua orang perempuan sebanding dengan kesaksian satu orang laki-laki?” mereka menjawab setuju. Nabi Muhammad Saw. Bersabda,”inilah kekurangan dalam akal-pikiran. Bukankah seorang perempuan tidak diperbolehkan shalat maupun puasa selama dalam keadaan haid?” para perempuan itu membenarkan. Nabi Muhammad Saw. Bersabda,”inilah kekurangan kalian dalam agama”

Wajib Mandi Setelah Janabah

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. : Nabi Muhammad Saw. Pernah bersabda, “ketika seorang lelaki duduk di antara empat bagian tubuh seorang perempuan dan melakukan hubungan badan dengannya, maka ia wajib mandi


Diriwayatkan dari Aisyah r.a. : setiap kali Nabi Muhammad Saw. Mandi setelah janabah, Nabi Muhammad Saw. Memulainya dengan mencuci kedua tangannya, kemudian berwhudu sebagaimana hendak melakukan shalat. Setelah itu Nabi Muhammad Saw. Memasukkan jemari tangannya ke dalam air dan mengusap akar rambutnya dengan jemari tangannya, kemudian menyiramkan tiga genggam penuh air ke atas kepalanya dan setelah itu menyiramkan air ke seluruh tubuhnya.

Diriwayatkan dari Maimunah r.a. (istri Nabi Muhammad Saw.) : Rasulullah SAW berwhudu sebagaimana hendak mengerjakan shalat tetapi tidak mencuci kedua kakinya. Nabi Muhammad Saw. Membasuh cairan yang keluar dari bagian tertentu tubuhnya kemudian menyiramkan air keseluruh tubuhnya. Ia mengeluarkan kakinya dari tempat itu (dari tempat mandi) kemudian mencucinya. Dan begitulah caranya Nabi Muhammad Saw. mandi janabah.


Urutan Mandi Janabah
Diriwayatkan dari Aisyah r.a. : setiap kali Nabi Muhammad Saw. Mandi setelah janabah, Nabi Muhammad Saw. Memulainya dengan mencuci kedua tangannya, kemudian berwhudu sebagaimana hendak melakukan shalat. Setelah itu Nabi Muhammad Saw. Memasukkan jemari tangannya ke dalam air dan mengusap akar rambutnya dengan jemari tangannya, kemudian menyiramkan tiga genggam penuh air ke atas kepalanya dan setelah itu menyiramkan air ke seluruh tubuhnya.
Diriwayatkan dari Maimunah r.a. (istri Nabi Muhammad Saw.) : Rasulullah SAW berwhudu sebagaimana hendak mengerjakan shalat tetapi tidak mencuci kedua kakinya. Nabi Muhammad Saw. Membasuh cairan yang keluar dari bagian tertentu tubuhnya kemudian menyiramkan air keseluruh tubuhnya. Ia mengeluarkan kakinya dari tempat itu (dari tempat mandi) kemudian mencucinya. Dan begitulah caranya Nabi Muhammad Saw. mandi janabah.