Thursday, November 7, 2013

Keadaan Pada Hari Kiamat

Diriwayatkan dari Ibn Abbas ra. : Nabi Saw. pernah bersabda, “(pada hari kiamat) kalian akan dikumpulkan dalam keadaan kaki dan tubuh telanjang dan tidak dikhitan.”
Nabi kemudian membaca ayat : sebagaimana Kami telah memulai penciptaan pertama begitulah Kami akan mengulanginya. Itulah suatu janji yang pasti Kami tepati; sesungguhnya Kamilah yang akan melaksanakannya. (QS. Al Anbiya:104).

Kemudian Nabi Saw. Bersabda, “yang pertama kali akan berpakaian pada hari kiamat adalah Ibrahim; sejumlah sahabatku akan dibangkitkan ke dalam golongan kiri dan aku akan berkata, ‘sahabatku, sahabatku!’. Lalu akan dikatakan, ‘mereka melakukan pembangkangan sepeninggalmu’. Kemudian aku akan berkata sebagaimana hamba Allah yang saleh (Isa) berkata: dan aku menjadi saksi terhadap mereka, selama aku berada di antara mereka. Tetapi setelah Engkau wafatkan aku, Engkaulah yang mengawasi mereka. Dan Engkau adalah saksi atas segala sesuatu. Jika Engkau mengazab mereka, mereka adalah hamba-hambaMu. Jika Engkau mengampuni mereka, sungguh Engkau-lah yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana. (QS. Al Maidah:117-118)

 (Diriwayatkan dari Ibn Abi Mulaikah) : kapan pun Aisyah mendengar segala sesuatu yang tidak dimengerti, dia bertanya lagi hingga dia dapat memahami dengan sempurna. (Aisyah berkata) : pada suatu hari Nabi Muhammad Saw. Bersabda, “siapa pun yang dipanggil untuk perhitungan (pada yaumul hisab) sudah pasti akan dihukum.” Aku berkata, “Bukan Allah Azza wa Jalla berkata: Maka dia akan dibuat perhitungan dengan mudah (QS Al Insyiqaq {84}:8) Nabi Muhammad Saw. Menjawab,”ini artinya sekedar diperlihatkan catatan amalnya, tetapi siapa pun yang dipanggil untuk perhitungan amal-amalnya, niscaya akan binasa (di Neraka)” 


Diriwayatkan dari Abdullah bin Amr bin Al Ash r.a. : aku pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda , “ Allah tidak akan mengambil kembali ilmu (agama) dengan (cara) mengambilnya dari (dalam hati) manusia, tetapi mengambilnya kembali dengan kematian para ulama sampai tidak bersisa, lalu orang-orang akan mengambil orang-orang bodoh sebagai pemimpinnya yang bila orang-orang itu bertanya kepada mereka, mereka akan memberikan jawaban-jawaban yang tidak didasarkan pada ilmu. Maka mereka akan berada dalam kesesatan dan menyesatkan orang-orang”