Monday, July 28, 2008

Adab Tidur dan Larangan Menambahkan/Merubah Apa Yang Sudah Diajarkan Nabi Muhammad Saw.

Diriwayatkan dari Al-Bara’ bin Azib r.a. : Nabi Muhammad Saw. Pernah bersabda kepadaku, “kapan pun engkau hendak tidur berwhudu lah terlebih dahulu sebagaimana engkau hendak shalat, berbaringlah dengan menghadap ke arah kanan dan berdoalah
Allahumma aslamtu wajhi ilaika, wa fawwadhtu amri ilaika, wa alja’tu zhahri ilaika raghbatan wa rahbatan ilaika. La malja’a wa laa manja minka illa ilaika. Allahumma amantu bikitabikal-ladzi anzalta wa Nabiyyikal arsalta
(ya Allah! Aku berserah diri kepada-Mu, mempercayakan seluruh urusan ku kepada-Mu aku bergantung kepada-Mu untuk memperoleh berkah-Mu dengan harapan dan ketakutanku kepada-Mu, tak ada tempat untuk perlindungan dan keamanan selain-Mu. Ya Allah! Aku percaya kepada kitab-Mu dan aku percaya kepada Nabi-Mu yang telah engkau utus)
maka apabila malam itu engkau mati, kau akan mati dalam keimanan. Biarkanlah kata-kata tadi menjadi kata-katamu yang terakhir”
aku mengulang doa itu di hadapan Nabi Muhammad Saw. Dan ketika sampai pada kalimat “Allahumma amantu bikitabikal ladzi anzalta” (ya Allah! aku percaya kepada kitab-Mu yang telah engkau turunkan) aku melanjutkan,”wa Rasulika (dan Rasul-Mu)”. Nabi Muhammad Saw. Bersabda,”bukan (‘wa Rasulika’, tetapi); wa nabiyyikal ladzi arsalta”(Nabi-Mu yang Engkau utus).
------------------------------------------------------------------

diriwayatkan dari Anas ra. : Nabi Saw pernah bersabda, "Madinah adalah tanah haram. pepohonannya tidak boleh ditebang, tidak boleh ada bid'ah dikerjakan disana. dan siapa pun yang mengerjakan bid'ah, maka laknat Allah, para malaikat, dan manusia akan ditimpakan padanya".

Hukum Shalat Dengan Pakaian Yang Terkena Mani

Diriwayatkan dari Aisyah r.a. : aku pernah mencuci bekas janabah (air mani) pada pakaian Nabi Muhammad Saw. Dan Nabi Muhammad Saw. Mengerjakan shalat ketika pakaian (yang ada bekas janabah-nya itu) masih basah.

Tidur Sebelum Shalat
Diriwayatkan dari Anas r.a. : Nabi Muhammad Saw. Pernah bersabda, “apabila seseorang mengantuk ketika sedang mengerjakan shalat hendaknya ia tidur terlebih dahulu sampai ia mengerti apa yang ia katakan (atau ia bacakan)”. 

Diriwayatkan dari Aisyah r.a. : Rasulullah SAW pernah bersabda,”apabila seseorang merasa mengantuk ketika sedang shalat hendaknya ia tidur terlebih dahulu hingga kantuknya hilang, sebab apabila ia mengantuk ketika sedang berdoa ia tidak tahu apakah (ia berdoa untuk) memohon ampunan atau (ia berdoa untuk) sesuatu yang buruk bagi dirinya sendiri”.

Sebab Siksa kubur

Diriwayatkan dari Ibn Abbas r.a. : pada suatu hari ketika Rasulullah SAW tengah berjalan melintasi hiythan (pekuburan) di Madinah atau Makkah, beliau mendengar suara kesakitan dua orang yang sedang mengalami siksa kubur. Nabi Muhammad Saw. Bersabda,”dua orang ini disiksa karena melakukan dosa besar”. Nabi Muhammad Saw. Menambahkan,”benar ! (mereka disiksa karena satu dosa besar). Yang seorang tidak membersihkan dirinya dari kotoran air kencing, sementara yang lainnya karena suka memfitnah”. Nabi Muhammad Saw. Kemudian meminta sebatang ranting hijau (dari sebuah pohon kurma), mematahkannya (menjadi dua bagian) dan menyimpannya masing-masing satu patahan di atas kedua kuburan itu. Ketika sahabat-sahabatnya bertanya kenapa Nabi Muhammad Saw. Melakukan hal itu, Nabi Muhammad Saw. Menjawab, “aku berharap barangkali dapat mengurangi siksaan mereka hingga dua batang ranting itu kering”

Thursday, July 24, 2008

Meluaskan Bagian Wudhu dan Larangan Kencing di Genangan

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. : aku pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda, “pada hari Kiamat kelak umat ku akan dipanggil Al-Ghurr Al-Muhajjalun dari (cahaya) bekas wudhu mereka dan siapa pun yang dapat meluaskan wilayah cahayanya haruslah memperluaskannya”

Diriwayatkan dari Abdullah bin Amr r.a. : sekali waktu pada sebuah perjalanan Rasulullah SAW tertinggal di belakang kami. Beliau bergabung dengan kami ketika kami sedang berwudhu untuk mengerjakan shalat yang terlambat. Kami Cuma mengusap kaki (dan tidak membasuhnya dengan sempurna) maka Nabi Muhammad Saw. Mengingatkan dengan suara keras dua sampai tiga kali, “selamatkan tumitmu dari api neraka”.

Diriwayatkan dari (Abu Hurairah) r.a. : Rasulullah SAW pernah bersabda, “engkau tidak boleh buang air kecil di atas genangan air yang tidak mengalir sebab (mungkin kau memerlukannya untuk) mandi (bersuci) di dalamnya”


Doa Masuk Kamar Mandi
Diriwayatkan dari Anas r.a. : kapan pun Nabi Muhammad Saw masuk ke kamar mandi, Nabi Saw selalu berdoa, "ya Allah, aku berlindung kepadamu dari setan laki-laki dan setan perempuan".

Larangan Berkata Dusta Tentang Nabi Muhammad Saw

Diriwayatkan dari Ali r.a. : Nabi Muhammad Saw. Pernah bersabda, “Jangan pernah mengatakan dusta tentang aku sebab siapa pun yang mengatakan kebohongan tentang aku maka niscaya ia akan dimasukkan ke dalam api neraka”.

Diriwayatkan dari Salamah bin Al Akwa r.a. : aku pernah mendengar Nabi Muhammad Saw. Bersabda,”Jika seseorang mengatakan sesuatu yang tidak pernah aku katakan dengan menisbahkannya kepadaku maka niscaya ia dimasukkan ke dalam api neraka”


Nabi Mengulangi Perkataan Tiga Kali

Diriwayatkan dari Anas r.a. : kapan pun Nabi Muhammad Saw. Mengucapkan sebuah pernyataan, beliau mengulanginya sampai tiga kali sehingga orang-orang dapat mengerti perkataannya dengan baik dan kapanpun Nabi Muhammad Saw. Meminta izin untuk masuk (ke dalam rumah, beliau mengetuk pintu) tiga kali dan mengucapkan salam”


Orang Yang Memperoleh Pahala Ganda

Diriwayatkan dari Abu Musa r.a. : Rasulullah SAW bersabda, “ada tiga macam orang yang akan memperoleh pahala ganda :
1.Ahli Kitab (seorang Yahudi atau Nasrani) yang beriman kepada Nabinya (Musa atau Isa as.) lalu beriman kepada Nabi Muhammad Saw.
2.seorang budak yang mengerjakan kewajiban-kewajibannya terhadap Allah dan terhadap majikannya.
3.seorang tuan (majikan) dari seorang budak perempuan yang mengajarinya perbuatan baik dan mendidiknya dengan jalan yang paling benar (agama) lalu memerdekakannya dan menikahinya.”

Tuesday, July 22, 2008

Anjuran Untuk Mempersingkat Waktu dalam Shalat Berjamaah

Diriwayatkan dari Abu Mas’ud Al Anshari r.a. : pada suatu hari seorang lelaki berkata kepada Rasulullah SAW, “aku tidak melaksanakan shalat berjamaah karena si fulan (imam) memanjangkan shalat” (perawi menambahkan) ; aku tidak pernah melihat Rasulullah SAW semarah hari itu. Nabi Muhammad Saw. Bersabda, “wahai umatku ! sebagian dari kalian membuat yang lainnya menjadi tidak menyukai shalat (berjamaah). Oleh karena itu siapapun yang memimpin shalat harus mempersingkatkannya karena diantara mereka (yang menjadi makmum) ada orang yang sakit, lemah dan seseorang yang mempunyai keperluan”

Adab menemukan barang

Diriwayatkan dari Zaid bin Khalid Al Juhani r.a. : seorang laki-laki bertanya kepada Nabi Muhammad Saw. Tentang mengambil luqhata (benda yang hilang). Nabi Muhammad Saw. Menjawab, “ambil dan perkenalkan dengan mengikatnya dengan tali atau masukkan kedalam wadah, dan buatlah pengumuman publik tentang hal itu selama setahun, setelah itu pergunakanlah tetapi serahkanlah apabila pemiliknya datang”, kemudian orang itu bertanya tentang seekor unta yang hilang. Pada saat itu wajah Nabi Muhammad Saw. Kelihatan marah, atau (perawi mengatakan) wajahnya menjadi merah dan Nabi Muhammad Saw. Bersabda, “kau tidak boleh menyentuhnya bahkan pun ketika ia minum dari tempat air mu, dan kakinya masuk kedalamnya, dan memakan dedaunan dari pohon-pohon mu, biarkanlah hingga pemiliknya datang mengambilnya”. Kemudian orang tersebut bertanya kembali tentang kambing yang hilang. Nabi Muhammad Saw. Menjawab,”(kambing tersebut) untukmu, atau untuk saudara mu (orang lain), atau untuk serigala”

Monday, July 7, 2008

Pertanyaan Malaikat Jibril

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. : pada suatu hari ketika Nabi Muhammad Saw. Tengah bersama para sahabatnya, datang seseorang yang bertanya,”apakah iman itu?”
Rasulullah SAW menjawab,”iman adalah percaya kepada Allah, para malaikat-Nya, pertemuan dengan-Nya, para Rasul-Nya dan hari Kiamat”.
Laki-laki itu bertanya lagi,”apakah Islam itu?” Rasulullah SAW menjawab,”menyembah Allah yang Esa, mendirikan shalat, membayar zakat, dan mengerjakan puasa selama bulan Ramadhan”.
Laki-laki itu bertanya lebih jauh,”apa yang dimaksud ihsan?” Rasulullah SAW menjawab,”beribadah kepada Allah Azza wa Jalla seakan-akan engkau melihat-Nya dan seandainya engkau tidak bisa mencapai keadaan itu, engkau harus yakin bahwa Dia melihat mu”.
Kemudian ia bertanya lebih jauh,”kapan datangnya hari Kiamat?” Rasulullah SAW menjawab,”pengetahuan yang memberikan jawaban tidak lebih banyak dari yang memberikan pertanyaan. Tetapi akan ku beritahu tanda-tanda nya; ketika seorang budak perempuan melahirkan anak majikannya, ketika para penggembala unta-unta hitam mulai bersaing dengan yang lainnya di atas konstruksi gedung-gedung yang tinggi.
Dan hari Kiamat adalah salah satu dari lima hal yang hanya diketahui Allah SWT.” Nabi Muhammad Saw. Kemudian membacakan ayat,”sungguh, Hanya pada Allah ilmu tentang Kiamat. Dialah yang menurunkan hujan dan yang mengetahui apa yang ada di dalam kandungan. Tiada seorang pun yang tahu di negeri mana ia akan mati. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Maha Mengenal (segala sesuatu)” (QS Luqman : 34).
Kemudian lelaki itu pergi dan Nabi Muhammad Saw. Meminta sahabat-sahabatnya untuk memanggilnya kembali, namun mereka tidak melihatnya. Nabi Muhammad Saw. Bersabda,”dia adalah Jibril, yang datang kemari untuk memberikan pengajaran agama (Islam) terhadap para pemeluknya”.

BERIBADAH SECARA TETAP LEBIH DISUKAI

Diriwayatkan dari Aisyah r.a. : ketika saya sedang duduk bersama seorang perempuan, Nabi Muhammad Saw. Datang dan bertanya kepadaku,”siapa dia?” aku jawab,”si fulanah” dan aku ceritakan pada Nabi Muhammad Saw. Bahwa dia beribadah dengan berlebihan. Nabi Muhammad Saw. Bersabda dengan memperlihatkan ketidaksetujuannya,”perbuatan baik yang dilakukan secara berlebihan tidak akan membuat Allah lelah (untuk memberikan pahala) namun engkau yang akan lelah dan al – din (perbuatan baik – ibadah yang paling dicintai Allah SWT) adalah yang dikerjakan secara tetap.


Tanggal Malam Lailatul Qodar
Diriwayatkan dari Ubadah bin Al Shamit r.a. : Rasulullah SAW pergi menemui para sahabatnya untuk memberitahukan (tanggal) malam Al Qodr tetapi di tempat itu terjadi perselisihan antara dua orang muslim. Nabi Muhammad Saw. Bersabda,”aku kemari untuk memberitahukan kepada kalian tanggal (malam Al Qodr) tetapi si fulan dan si fulan berselisih, pengetahuan tentang itu pun raib (aku lupa tanggal itu) dan barangkali hal itu lebih baik bagimu. Carilah pada tanggal ke-7, ke-9, atau ke-5 (pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan)”.

ARAH KIBLAT

Diriwayatkan dari Al Bara r.a. : ketika Nabi Muhammad Saw. Datang ke Madinah, pada awalnya dia tinggal bersama kakek kakeknya atau paman paman dari ibunya dari pihak Anshar.

Selama enam belas atau tujuh belas bulan Nabi Muhammad Saw. Mendirikan shalat dengan menghadapkan wajahnya ke arah Bayt Al Maqdis (Yerusalem), beliau sebenarnya ingin shalat menghadap ke arah Ka’bah, kemudian turunlah wahyu yang memerintahkan ia menghadapkan wajahnya ke arah Ka’bah. Shalat asar yang dilakukan berjamaah adalah shalat pertama Rasulullah SAW ke arah Ka’bah. Salah seorang yang ikut shalat asar berjamaah bersama Rasulullah SAW kemudian pergi ke sebuah masjid tempat orang-orang tengah melaksanakan shalat dengan menghadapkan wajahnya ke arah Yerusalem.

Lalu orang itu memberitahu mereka.”demi Allah SWT, aku bersumpah bahwa aku telah melaksanakan shalat bersama Rasulullah SAW dengan menghadapkan wajah ke arah Ka’bah.” (mendengar hal itu) mereka segera mengubah arah kiblat mereka.

Orang-orang yahudi dan ahli kitab yang pada mulanya merasa senang karena kiblat shalat Rasulullah SAW adalah Yerusalem kecewa ketika Rasulullah SAW mengubah kiblat shalatnya ke arah Ka’bah.

agama Islam itu mudah

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. : Nabi Muhammad Saw. Pernah bersabda, “agama (islam) itu sangat ringan dan siapa pun yang membebani keber agamaan nya secara berlebihan tidak akan sanggup menanggungnya. Jadi engkau tidak perlu berlebihan, tetapi cobalah untuk mendekati kesempurnaan dan terimalah kabar baik bahwa engkau akan diberi ganjaran, dan shalatlah di pagi hari, siang dan di penghujung malam.”


Hari Disempurnakannya Agama Islam

Diriwayatkan dari Umar bin al khaththab r.a. : pada suatu hari seorang yahudi berkata kepadaku,”wahai pemimpin orang-orang beriman! Ada sebuah ayat di dalam Kitab Suci anda yang dibaca oleh anda semua, dan jika diwahyukan kepada kami, niscaya kami akan menjadikan hari diturunkannya ayat itu sebagai hari Ied. 
Umar bin al khaththab r.a. bertanya,”ayat yang mana?” orang yahudi itu menjawab,”hari ini telah Ku sempurnakan untukmu agamamu, dan telah Ku cukupkan untukmu nikmat-Ku, dan telah ku pilih Islam sebagai agamamu” (QS Al ma’idah : 3).Umar bin al khaththab r.a. menjawab, “kami tahu kapan dan dimana ayat ini diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw. Yaitu hari Jum’at dan pada waktu itu Nabi Muhammad Saw. Berada di Arafah.”


Memeluk Islam

Diriwayatkan dari Abu Sa’id Al Khudri r.a. : Rasulullah SAW pernah bersabda,”apabila seseorang memeluk Islam dengan tulus, Allah SWT akan memaafkan semua dosa-dosanya di masa lalu, kemudian setelah itu mulai diadakan perhitungan, pahala untuk setiap perbuatan baik yang dilakukannya dilipatgandakan sepuluh sampai tujuh ratus kali lipat sedangkan setiap dosa yang dilakukannya akan dicatat sebanyak dosa yang dilakukannya, kecuali apabila Allah SWT memaafkannya.


Rukun Islam

Diriwayatkan dari Ibn ‘Umar bin al khaththab r.a. : Rasulullah SAW pernah bersabda bahwa Islam didasarkan pada lima prinsip berikut :
  1. bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan bersaksi bahwa Muhammad adalah Rasulullah SAW.
  2. mendirikan shalat
  3. menunaikan zakat
  4. melaksanakan haji
  5. puasa pada bulan Ramadhan.

Sunday, July 6, 2008

Ciri-ciri Kemunafikan

Diriwayatkan dari Abdullah bin Amr r.a. : Rasulullah SAW pernah bersabda,”siapapun yang memiliki empat sifat (karakteristik) ini adalah seorang munafik dan siapapun yang memiliki satu dari empat sifat ini ia akan mempunyai satu sifat kemunafikan sampai ia meninggalkannya;
  1. setiap kali diberi amanat, ia khianat
  2. setiap kali bicara, ia berdusta
  3. setiap kali berjanji, ia melanggar
  4. setiap kali berselisih, ia bersikap menghina, jahat dan ceroboh.

Orang Yang Punya Niat Membunuh Masuk Neraka

Diriwayatkan dari Abu Bakrah r.a. : aku telah mendengar Rasulullah SAW bersabda,”apabila dua orang muslim bertikai satu sama lain dengan menggunakan pedang mereka, yang membunuh dan yang terbunuh dalam pertikaian itu akan masuk neraka,” aku berkata,”ya Rasulullah SAW! Neraka layak untuk si pembunuh tetapi mengapa yang terbunuh (juga masuk neraka)?” Rasulullah SAW menjawab,”sebab di dalam hatinya ia (juga) punya niat membunuh musuhnya”.


Perbuatan Paling Baik

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. : Rasulullah SAW pernah ditanya, “apakah perbuatan yang paling baik itu?” Nabi Muhammad Saw. Menjawab,”Beriman kepada Allah dan Rasul-Nya”. Nabi Muhammad Saw. Ditanya lagi,”kemudian apa?” Beliau menjawab,”Jihad di jalan Allah” Nabi Muhammad Saw. Ditanya kembali, “kemudian apa?” Beliau menjawab,”Haji Mabrur”.

Kafir Terhadap Suami

Diriwayatkan dari Ibn Abbas r.a. : Nabi Muhammad Saw. Pernah bersabda, “Neraka diperlihatkan kepadaku dan sebagian besar penghuninya adalah perempuan kafir”. Ada seseorang yang bertanya,”apakah mereka kafir terhadap Allah (atau apakah mereka tidak bersyukur kepada Allah)?” Nabi Muhammad Saw. Menjawab, “mereka kafir (tidak berterima kasih) kepada suaminya, dan (kafir atas) perbuatan baik yang dilakukan oleh suaminya. Seandainya masa tertentu kalian selalu berbuat baik kepada salah seorang dari mereka dan kemudian ia melihat sesuatu dalam dirimu (yang tidak disukainya), ia akan berkata,”kau sama sekali tidak pernah berbuat baik kepadaku.”

Menghormati Pembantu
Diriwayatkan dari Abu Dzar r.a. : aku mencerca seseorang dengan memanggil ibunya dengan sapaan yang buruk. Nabi Muhammad Saw. Bersabda kepada ku,”Wahai Abu Dzar! Apakah kau mencaci maki seseorang dengan menyeru ibunya dengan sapaan yang buruk? Dalam dirimu masih tertinggal sifat-sifat jahiliyah. Pembantu-pembantumu (budak-budakmu) adalah juga saudara-saudaramu (seiman) dan Allah menempatkan mereka di bawah perintahmu. Jadi siapapun yang saudaranya dibawah perintahnya harus diberi makanan yang sama dengan yang ia makan dan diberi pakaian yang sama dengan yang ia pakai. Jangan suruh mereka mengerjakan pekerjaan diluar kemampuannya dan apabila kamu terpaksa melakukannya, bantulah mereka.”

Baiat Kepada Nabi

Diriwayatkan dari Ubaidah bin Ash Shamit r.a. : Rasulullah SAW pernah bersabda di tengah kerumunan sahabatnya, “berikan baiat (janji) kalian kepadaku untuk :
  1. tidak mempersekutukan Allah
  2. tidak mencuri
  3. tidak melakukan zina
  4. tidak membunuh anak-anakmu.
  5. tidak memfitnah atau berdusta
  6. tidak meninggalkan perintah untuk melakukan perbuatan ma’ruf.”
Kemudian Rasulullah SAW menambahkan,”siapapun yang memenuhi janjinya, Allah ‘Azza wa Jalla akan memberinya pahala dan siapapun yang melakukan perbuatan-perbuatan (dosa) ini, lalu ia memperoleh hukumannya di dunia ini, maka hal itu merupakan penghapus baginya. Jika seseorang melakukan perbuatan-perbuatan ini dan Allah ‘Azza wa Jalla menutupi (perbuatannya), terserah kepada-Nya untuk menghukumnya atau memaafkannya (di hari kiamat)”. Maka kami pun membaiatnya atas dasar itu.


Nabi Lebih Takut Kepada Allah

Diriwayatkan dari Aisyah r.a. : kapan pun Rasulullah SAW memerintahkan kaum muslim untuk mengerjakan sesuatu, ia akan memberikan perintah yang tidak akan memberatkan (sesuai dengan kemampuan dan daya tahan). Mereka berkata,”ya Rasulullah SAW ! kami tidak seperti anda. Allah telah memaafkan kesalahan masa lampau dan kesalahan masa depan anda.” Mendengar perkataan itu Rasulullah SAW sangat marah sehingga kemarahannya itu tampak di wajahnya yang mulia. Kemudian Nabi Saw. Bersabda,”aku lebih takut kepada – dan lebih mengetahui tentang – Allah Azza wa Jalla daripada kalian semua”.

Wahyu di Gua Hira

Diriwayatkan dari ‘Aisyah r.a. : mula-mula wahyu Allah SWT diturunkan kepada Rasulullah SAW dalam bentuk mimpi-mimpi yang kebenarannya seterang cahaya siang hari, lalu kecintaan ber-khalwat (mengasingkan diri) dilimpahkan Allah SWT kepadanya. Ia pergi berkhalwat di gua Hira tempat ia beribadah kepada Allah SWT terus menerus selama beberapa malam sebelum kembali (atau ia ingin berjumpa dengan) keluarganya. Ia membawa bekal makanan untuk persediaan dan pulang menemui Khadijah (istrinya) untuk mengambil lagi bekal makanan hingga wahyu secara tiba-tiba diturunkan kepadanya pada saat ia masih berada di gua itu. Malaikat datang menemuinya dan menyuruhnya untuk membaca. Nabi Saw. Menjawab, “aku tidak bisa membaca.” Nabi Saw. Meneruskan, “kemudian malaikat itu memelukku (dengan kuat) dan menekanku begitu keras hingga aku tidak bisa bernapas. Kemudian ia melepaskan aku dan menyuruh membaca, namun kembali kujawab,”aku tidak bisa membaca” lalu untuk ketiga kalinya ia menangkap aku dan memelukku dengan kuat, dan kemudian melepaskan pelukannya dan berkata, “Bacalah dengan nama Tuhanmu yang menciptakan. Menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah! Tuhanmu lah yang Maha Pemurah” (QS. Al Alaq {96}: 1-3). Kemudian Rasulullah SAW pulang membawa wahyu itu dengan hati yang gundah. Setelah itu Nabi Saw. Pergi menemui Khadijah binti Khuwailid r.a. dan berkata,”selimuti aku!, selimuti aku!” dia menutupi tubuhnya dengan selimut hingga rasa takutnya hilang dan setelah itu menceritakan kepada Khadijah apa yang telah terjadi (lalu berkata),”aku takut sesuatu akan terjadi padaku.” Khadijah menjawab,”Tak pernah! Demi Allah, Allah tidak akan pernah memberimu aib. Kau berbuat baik terhadap sahabat dan kerabat, menolong orang miskin dan papa, memuliakan tamumu dan memberikan bantuan kepada orang-orang yang ditimpa kemalangan.” kemudian Khadijah mempertemukan Nabi Saw. Dengan sepupunya, Waraqah bin Naufal bin Abd’ Al ‘Uzza, yang pada masa jahiliyah menjadi pengikut Nasrani dan menulis (Kitab Injil) dengan bahasa Ibrani. Ia menulis Injil dalam bahasa Ibrani sebanyak yang diinginkan Allah. Ia telah uzur dan matanya telah buta. Khadijah berkata kepadanya, “sepupuku dengarkanlah cerita kemenakan laki-lakimu ini.” Waraqah bertanya, “Kemenakanku apa yang telah kau lihat”, Rasulullah SAW pun menjelaskan apa yang telah dilihatnya. Setelah mendengan cerita Nabi Saw. Waraqah berkata, “Ia adalah malaikat yang sama (yaitu Jibril) yang diutus Allah kepada Musa. Seandainya aku masih muda dan hidup hingga datangnya masa ketika kaummu mengusirmu.” Rasulullah SAW bertanya, “apakah mereka akan mengusirku?” ia menjawab dengan tegas,”setiap orang (laki-laki) yang datang dengan sesuatu yang kau bawa, pasti dia akan dimusuhi; dan seandainya aku hidup hingga datangnya hari itu (ketika kau diusir) niscaya aku akan membelamu dengan seluruh kemampuanku”. Tetapi selang beberapa hari Waraqah meninggal dunia dan wahyu Illahi berhenti sementara waktu.