Tuesday, November 25, 2008

Kurban Sebelum Shalat Id, Tidak diterima

diriwayatkan (dari Al Bara' bin Azib) r.a. ; Nabi Muhammad Saw menyampaikan khutbah setelah mengerjakan shalat pada hari raya Nahr dan berkata," siapa pun yang mengerjakan shalat seperti kami dan menyembelih (kurban) seperti kami maka nusuk-nya (kurbannya) akan diterima oleh Allah Swt. Dan siapa pun yang menyembelih kurbannya sebelum shalat Id, maka nusuk-nya tidak diterima Allah".
Abu Burdah bin Niyar, paman Al Bara' berkata," ya Rasulullah ! aku telah menyembelih dombaku sebelum shalat Id dan aku mengira bahwa hari ini adalah hari makan dan minum dan (tadinya) aku ingin dombaku menjadi domba pertama yang disembelih di rumahku. jadi aku menyembelihnya dan makan sebelum mengerjakan shalat".
Nabi Muhammad Saw bersabda,"domba yang kamu sembelih hanyalah daging (bukan nusuk)"
Abu Burdah berkata," ya Rasulullah, aku memiliki kambing betina muda yang lebih kusayangi daripada dua dombaku. apakah itu cukup sebagai nusuk atas namaku?"
Nabi Muhammad Saw bersabda, "ya, itu cukup bagimu (sebagai nusuk) tetapi tidak untuk orang lain setelah kamu".

Saturday, November 1, 2008

Keutamaan Shalat Jum'at

diriwayatkan dari Salman Al Farisi r.a. : Nabi Muhammad Saw. pernah bersabda, "siapapun yang mandi pada hari Jum'at, membersihkan dirinya semampunya, meminyaki rambutnya atau memakai wewangian di tubuhnya dengan wewangian yang ada di rumahnya, kemudian pergi (untuk mengerjakan shalat Jum'at) dan tidak menerobos dua orang yang sedang duduk (di dalam masjid), kemudian shalat sebanyak (yang Allah) wajibkan atasnya, lalu diam ketika imam tengah menyampaikan khutbah, maka dosa-dosanya antara Jumat itu dan Jumat sebelumnya dimaafkan Allah."

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. : Rasulullah pernah bersabda,"setiap orang yang mandi pada hari Jum'at seperti mandi janabah dan kemudian pergi mengerjakan shalat (pergi di awal waktu), ia seolah-olah telah berkurban seekor unta; mereka yang pergi mengerjakan shalat pada waktu yang kedua seolah-olah telah berkurban seekor sapi; mereka yang pergi mengerjakan shalat pada waktu yang ketiga seolah-olah telah berkurban seekor biri-biri; mereka yang pergi mengerjakan shalat pada waktu yang keempat seolah-olah telah berkurban seekor ayam; dan mereka yang pergi pada waktu yang kelima seolah-olah telah berkurban sebuah telur. dan ketika imam berdiri (untuk menyampaikan khutbah) para malaikat berkumpul untuk mendengarkan khutbahnya"

diriwayatkan dari Ibn Umar r.a. : Rasulullah Saw mengerjakan shalat dua rakaat sebelum dzuhur dan dua rakaat setelahnya. setelah maghrib Nabi Saw. shalat dua rakaat di rumahnya, dan dua rakaat setelah isya. Nabi Saw. tidak mengerjakan shalat setelah shalat Jumat hingga beliau meninggalkan (masjid), kemudian shalat dua rakaat (di rumah)

Shalat Sebelum Duduk di Masjid
Diriwayatkan dari Abu Qatadah As Sulami r.a. : Rasulullah SAW pernah bersabda,” siapa pun diantara kalian yang masuk ke dalam masjid, shalatlah dua rakaat sebelum duduk”.

diriwayatkan dari Jabir bin Abdullah r.a. : seseorang masuk ke dalam masjid ketika Rasulullah Saw. sedang menyampaikan khutbah Jumat. Nabi Muhammad Saw. bersabda kepadanya,"apakah kau telah mengerjakan shalat?" orang itu menjawab bahwa ia belum mengerjakan shalat. Nabi Saw. bersabda,"bangunlah dan kerjakan shalat".


Monday, September 22, 2008

Cara Shalat Nabi Muhammad Saw

Diriwayatkan dari Abu Humaid As-Sa’idi r.a. berkata, “aku mengingat shalat Rasulullah Saw lebih baik daripada siapa pun diantara kalian. Aku melihat Nabi Muhammad Saw mengangkat kedua tangannya sejajar dengan bahunya dan mengucapkan takbir, dan ketika rukuk Nabi Muhammad Saw meletakkan kedua tangannya diatas dua lututnya dan punggungnya membungkuk lurus, kemudian setelah bangkit dari rukuk Nabi Muhammad Saw berdiri tegak hingga semua tulang punggungnya berada dalam posisi normal. Ketika sujud, Nabi Muhammad Saw meletakkan kedua tangannya diatas tanah dan menjauhkan lengan bagian bawahnya dari tanah dan tubuhnya, dan jari jemari (kaki) menghadap ke arah kiblat. Ketika duduk pada rakaat kedua, Nabi Muhammad Saw duduk diatas kaki kirinya dan menyangga kakinya sebelah kanan; dan pada rakaat terakhir Nabi Muhammad Saw menekan kakinya sebelah kiri ke depan dan duduk di atas pinggulnya”

Bacaan Tasyahud
Diriwayatkan dari Abdullah bin Mas'ud r.a. ; "setiap kali kami mengerjakan shalat di belakang Nabi Muhammad Saw (ketika duduk antara dua sujud) kami mengucapkan as-salam kepada Allah, malaikat Jibril, si fulan dan si fulan. satu ketika Rasulullah Saw berpaling ke arah kami dan berkata bahwa Allah sendiri adalah As-Salam, dan jika siapapun diantara kalian mengerjakan shalat maka harus mengucapkan At-thahiyatu lillahi washshalawatu waththayibatu. As-salamualaika ayyuhan nabiyyu wa rahmatullahi wa barakatuh. As-salamualaina wa ala ibadillahishshalihin.
(seluruh pujian, shalawat dan thayyibah adalah kepunyaan Allah. salam, rahmat dan barokah Allah terlimpah untukmu wahai Nabi. semoga salam Allah dilimpahkan pula kepada kami dan hamba-hamba-Nya yang saleh).
apabila kamu mengucapkannya, maka itu adalah untuk semua hamba (Allah) di bumi dan di langit.
assyahadu an laailaha illalahu wa asyahadu anna muhammadan abduhu wa rasuluh ( aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya)

Keutamaan Mengucapkan amin


Keutamaan Mengucapkan amin
Diriwayatkan dari (Abu Hurairah) r.a. : Nabi Muhammad Saw pernah bersabda,”ucapkan amin ketika imam mengucapkannya dan jika ucapan amin kalian bersamaan dengan ucapan amin para malaikat maka dosa-dosamu di masa lalu akan dimaafkan”

Tangan Diatas Lutut Saat Rukuk
Diriwayatkan dari (Mush’ab bi Sa’d) r.a. : aku mengerjakan shalat disamping ayahku (Sa’d bin Abi Waqqash r.a.) dan meletakkan kedua tanganku kira-kira di antara dua lututku. Ayahku melarang aku rukuk dengan cara seperti itu dan berkata,”kami pernah melakukan rukuk seperti itu tetapi dilarang (Rasulullah Saw) dan kami diperintahkan untuk meletakkan tangan diatas lutut

Wajib Membaca Al Fatihah Dalam Shalat
Diriwayatkan dari Ubadah bin Shamit r.a. : Rasulullah Saw pernah bersabda,” siapa pun yang tidak membaca Surah Al Fatihah di dalam shalatnya, maka shalatnya tidak sah”

Tidak Mengangkat Tangan Saat Akan Sujud
Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar : “Rasulullah Saw mengangkat kedua tangannya ke atas hingga sejajar dengan bahunya ketika memulai shalat (takbiratul ihram), ketika mengucapkan takbir untuk rukuk, dan ketika bangkit dari rukuknya beliau melakukan hal yang sama lalu mengucapkan sami’ allahu liman hamidah, Rabbana walakal hamd. Dan Nabi Muhammad Saw tidak melakukan hal itu (mengangkat tangan) ketika (akan) sujud.”


Kisah Sekumpulan Jin Yang Mendengarkan Al Quran

Diriwayatkan dari Ibn Abbas r.a. : Rasulullah Saw berangkat dengan niat pergi ke Suq Ukazh (Pasar Ukazh) bersama para sahabatnya. Pada waktu itu, sebuah rintangan telah ditempatkan di antara setan-setan (dari bangsa jin) dan kabar dari langit. Api yang menyala dilemparkan kepadanya. Setan-setan pergi menemui kaumnya yang bertanya kepada mereka,”apa yang terjadi denganmu?” mereka berkata,”sebuah rintangan telah ditempatkan diantara kami dan kabar dari langit (as-sama’), api yang menyala dilemparkan kepada kami”, mereka berkata,”sesuatu yang ditempatkan sebagai rintangan antara kalian dengan kabar dari langit pasti sesuatu yang baru saja terjadi. Pergilah ke arah timur dan arah barat dan lihat apa yang telah ditempatkan sebagai rintangan antara kalian dengan kabar dari langit”. Mereka yang pergi menuju Tihama berpapasan dengan Nabi Muhammad Saw di sebuah tempat bernama Nakhla dan tempat itu terdapat di jalan yang menuju Suq Ukazh dan Nabi Muhammad Saw tengah mengerjakan shalat subuh berjamaah dengan para sahabatnya. Ketika mereka (para jin) mendengar al Quran, mereka memperhatikannya dan berkata,”demi Allah! Inilah rintangan yang telah menghalangi kita dengan kabar dari langit”. Mereka kembali kepada kaumnya dan berkata,”wahai kaumku! Sungguh kami telah mendengar bacaan yang menakjubkan (al Quran). Bacaan itu menuntun ke jalan yang lurus; dan disanalah kami beriman dan kami tidak akan pernah mempersekutukan sesuatu pun dengan Tuhan kami”.
Allah mewahyukan ayat-ayat berikut ini kepada Nabi Muhammad Saw; diwahyukan kepadaku, bahwa sekumupulan jin telah mendengarkan (al Quran)…. (QS Al Jin [72]). Dan yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad Saw adalah perbincangan para jin itu.

----------------------------------------------------------
diriwayatkan dari Abdullah bin Mas'ud ra. : bahwa ia ditanya seseorang, "siapa yang memberitahu Nabi Saw perihal sekelompok jin yang mendengarkan pembacaan Al Quran?" dia berkata bahwa yang memberitahu Nabi Saw adalah sebatang pohon.

Sunday, September 7, 2008

Bacaan setelah Takbiratul Ihram


-->
Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. : Rasulullah Saw berdiam diri diantara takbir dan bacaan al-Quran (al fatihah) dan jeda (diantara takbir dan bacaan al fatihah itu) hanya sebentar. Aku berkata kepada Nabi Muhammad Saw,”biarlah orang tuaku berkurban untuk anda! Apa yang anda baca pada jeda diantara takbir dan bacaan?” Nabi Muhammad Saw bersabda,”aku mengucapkan Allhumma baa’id bainii wa baina khathaayaaya kamaa baa’adta bainal masyriqi wal magrhib. Allaahumma naqqinii minal khathaayaa kama yunaqqa ats-tsaubul abyadhu minaddanas. Allaahummaghsil khathaayaaya bil maa’i wats-tsalji wal-barad. (ya Allah, jauhkan aku dari perbuatan dosa seperti jauhnya timur dan barat. Ya Allah, bersihkan aku dari dosa seperti putihnya pakaian yang dibersihkan dari kotoran. Ya Allah, bersihkan dosa-dosaku dengan air, salju dan hujan)

Tumani'nah Dalam Shalat 
Diriwayatkan dari Abu Hurairah : Rasulullah Saw masuk ke dalam masjid dan seseorang mengikutinya. Orang itu mengerjakan shalat kemudian menemui Nabi Muhammad Saw dan mengucapkan salam. Nabi Muhammad Saw membalas salamnya dan berkata,”kembalilah dan shalatlah karena kau belum shalat”, orang itu mengerjakan shalat dengan cara sebelumnya, kemudian menemui dan mengucapkan salam kepada Nabi Muhammad Saw. Beliau pun kembali berkata,”kembalilah dan shalatlah karena kau belum shalat”. Hal ini terjadi tiga kali. Orang itu berkata,”demi Dia yang mengutus engkau dengan kebenaran, aku tidak dapat mengerjakan shalat dengan cara yang lebih baik selain dengan cara ini. Ajarilah aku bagaimana cara shalat”. Nabi Muhammad Saw bersabda,”ketika kau berdiri untuk shalat , ucapkan takbir lalu bacalah (surah) dari Al Quran kemudian rukuklah hingga kau merasa tenang (tuma’ninah). Kemudian angkatlah kepalamu dan berdiri lurus, lalu sujudlah hingga kau merasa tenang (tuma’ninah) selama sujudmu, kemudian duduklah dengan tenang, dan kerjakanlah hal yang sama dalam setiap shalatmu” 

Thursday, September 4, 2008

Lupa Mengerjakan Shalat

Lupa Shalat
Diriwayatkan dari Anas bin Malik r.a. : Nabi Muhammad Saw pernah bersabda, “apabila salah seorang dari kalian lupa mengerjakan shalat, shalatlah segera ketika ia ingat. Tak ada kiffarah kecuali dengan mengerjakan shalat yang sama”. Kemudian Nabi Muhammad Saw membacakan firman Allah berikut ; sungguh, Aku lah Allah ! Tiada Tuhan Selain Aku. Maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku.

Mengerjakan Shalat Pada Akhir Waktu
Diriwayatkan dari Jabir bin Abdullah : pada suatu hari saat PerangKhandaq (Perang Parit) Umar bin Al Khaththab datang pada saat matahari telah terbenam sambil memaki-maki orang-orang kafir Quraisy,”Ya Rasulullah ! aku tidak dapat mengerjakan shalat ashar hingga matahari terbenam”. Nabi Muhammad Saw bersabda,”Demi Allah ! begitu pula aku, belum mengerjakan shalat (ashar)”. Maka kami pun pergi menuju Buthhan, lalu Nabi Muhammad Saw berwhudu dan mengerjakan shalat ashar setelah matahari terbenam, kemudian mengerjakan shalat maghrib.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. : Rasulullah Saw pernah bersabda,”jika salah seorang dari kalian memperoleh satu rakaat shalat Ashar sebelum matahari terbenam, ia harus melengkapkan shalatnya. Apabila salah seorang dari kalian memperoleh satu rakaat shalat subuh, ia harus melengkapkan shalatnya”.

Sengaja Tidak Shalat
Diriwayatkan dari Ibn Umar r.a. : Rasulullah pernah bersabda, “orang yang kehilangan shalat ashar karena sengaja bagaikan orang yang kehilangan keluarga dan harta kekayaannya.”


Diriwayatkan dari Buraidah r.a. : pada suatu hari yang mendung shalat ashar dilakukan lebih awal sebagaimana pernah dikatakan Nabi Muhammad Saw,”orang yang sengaja tidak mengerjakan shalat ashar maka seluruh perbuatan baiknya hilang”.


Monday, September 1, 2008

Shalat Tepat Waktu Kecuali Shalat Isya

Diriwayatkan dari Jabir bin Abdullah r.a. : Nabi Muhammad mengerjakan shalat zuhur pada tengah hari, shalat ashar pada saat matahari masih bersinar, shalat maghrib setelah matahari terbenam dan shalat isya dengan waktu yang beragam.. setiap kali Nabi Muhammad Saw melihat orang-orang telah siap mengerjakan shalat isya maka Nabi Muhammad Saw mengerjakan shalat isya lebih awal, dan apabila orang-orang menundanya maka Nabi akan menunda shalat (isya) nya. Dan mereka atau Nabi mengerjakan shalat subuh ketika hari masih gelap.

Diriwayatkan dari Abu Musa r.a. : para sahabatku yang datang bersamaku dengan menggunakan perahu dan mendarat di sebuah tempat yang disebut Baqi Buthhan. Pada waktu itu Nabi Muhammad Saw berada di Madinah. Salah seorang dari kami pergi menemui Nabi Saw dan setiap malam kembali pada waktu shalat Isya. Suatu ketika aku sendiri yang menemui Nabi Saw yang sedang disibukkan dengan beberapa urusannya, maka shalat isya ditunda hingga tengah malam. Kemudian Nabi Muhammad Saw keluar dan memimpin orang-orang (mengerjakan shalat). Setelah menyelesaikan shalatnya, Nabi Muhammad Saw berbicara kepada orang-orang yang hadir pada waktu itu,”bersabarlah! Jangan dulu beranjak. Ada kabar yang menggembirakan. Ini adalah nikmat Allah yang diturunkan kepadamu sebab tak seorang pun manusia yang sedang mengerjakan shalat pada saat (tengah malam) ini kecuali kalian.” Atau Nabi Muhammad Saw bersabda,”pada saat (tengah malam) ini tak seorang pun yang sedang mengerjakan shalat kecuali kalian”. Maka kami pun pulang dengan gembira setelah mendengar (hal itu) dari Rasulullah Saw.

Menunda Shalat Karena Cuaca
Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. : Nabi Muhammad Saw pernah bersabda,”dalam cuaca yang sangat panas tundalah shalat zuhur hingga cuaca agak lebih teduh karena cuaca yang sangat panas berasal dari amukan api neraka. Api neraka mengeluhkan hal itu kepada Tuhannya : Tuhanku ! tubuhku saling menghancurkan satu sama lain. Maka Allah mengizinkan ia bernapas dua kali, sekali di musim dingin dan sekali di musim panas. Napasnya di musim panas adalah ketika kau merasakan hawa panas yang hebat, dan napasnya di musim dingin adalah ketika kau merasakan hawa dingin yang hebat”.

Friday, August 29, 2008

Keutamaan Shalat Subuh dan Ashar

diriwayatkan dari Jabir r.a. : kami sedang berjalan bersama Rasulullah Saw sambil melihat ke arah bulan yang pada waktu itu sedang purnama, Nabi Muhammad Saw bersabda,"sesungguhnya kamu akan melihat Tuhanmu sebagaimana kamu melihat bulan (purnama) ini dan tak ada apa pun yang menghalangimu ketika memandang-Nya. maka jika dapat janganlah sampai kehilangan (karena tidur, kesibukan pekerjaan,dan sebagainya) shalat sebelum matahari terbit (subuh) dan shalat sebelum matahari terbenam (ashar). kemudian Nabi Muhammad membacakan firman Allah Swt : maka sabarlah menghadapi apa yang mereka katakan, dan bertasbilah memuji Tuhanmu, sebelum matahari terbit dan sebelum matahari terbenam. (QS. Qaf {50} : 39)

diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. : Rasulullah pernah bersabda,"para Malaikat datang kepadamu pada pergantian malam dan siang, dan mereka semua berkumpul pada waktu shalat subuh dan shalat ashar. mereka (para malaikat) yang melewatkan waktunya bersamamu naik (ke langit) dan Allah bertanya kepada mereka, meskipun Dia tahu segala sesuatu tentang kamu,"sedang apa hamba-hamba-Ku ketika kau tinggalkan?" para malaikat menjawab,"ketika kami meninggalkan mereka, mereka sedang mengerjakan shalat. dan ketika kami menemui mereka, mereka sedang mengerjakan shalat"

Thursday, August 28, 2008

Shalat Lima Waktu Menghapus Dosa

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. : aku pernah mendengar Rasulullah bersabda,”seandainya ada sebuah sungai di depan rumah salah seorang dari kamu dan ia mandi disana lima kali sehari, apakah menurutmu masih akan ada kotoran yang tersisa di tubuhnya?” mereka berkata,”tidak akan ada sedikitpun kotoran yang tersisa di tubuhnya”, Nabi Muhammad Saw menambahkan,”ini adalah ibarat (mengerjakan) shalat lima waktu menghapus perbuatan yang jahat (dosa)


Diriwayatkan dari Anas r.a. : Nabi Muhammad Saw pernah bersabda,”lakukan sujud dengan sempurna dan janganlah lenganmu menyentuh tanah seperti seekor anjing. Dan jika kau ingin meludah, janganlah meludah ke depanmu, begitu pula ke samping kananmu karena orang yang sedang mengerjakan shalat sedang bercakap-cakap secara pribadi dengan Tuhannya”

Wednesday, August 27, 2008

Menyegerakan berbuka puasa dan Tentang Puasa Lainnya

Menyegerakan Berbuka Puasa

Diriwayatkan dari Sahl bin Sa’d r.a. : Rasulullah Saw pernah bersabda, “orang-orang senantiasa dalam kebaikan sepanjang mereka menyegerakan berbuka puasa”.


Larangan Puasa Pada Hari Jumat

(Diriwayatkan dari Abu Ayub) : Nabi Muhammad Saw mengunjungi Juwairiyah binti al-Harits r.a. pada hari jum’at dan ia (Juwairiyah) sedang berpuasa. Nabi Saw bertanya kepadanya,”apakah kau berpuasa kemarin?” ia menjawab “tidak”, Nabi Saw bertanya lagi, “apakah kamu berniat puasa besok?” ia berkata,”tidak”. Nabi Saw bersabda, “kalau begitu berbukalah”.


Larangan Puasa Wishal

Diriwayatkan dari Abu Sa’id r.a. : bahwa ia pernah mendengar Nabi Saw bersabda,” jangan lakukan al-wishal, dan apabila kamu berniat memperpanjangkan puasamu, lakukan hingga datang waktu sahur”.



Makan Minum Karena Lupa

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. : Nabi Muhammad Saw. pernah bersabda,”apabila seseorang (yang sedang berpuasa) makan atau minum karena lupa, maka ia harus melengkapkan (meneruskan) puasanya karena yang telah dimakan atau diminumnya itu adalah pemberian Allah”



Puasa Hari Asyura

Diriwayatkan dari Salamah bin Al-Akwa r.a. : suatu ketika pada hari Asyura’ (hari ke-10 bulan Muharram), Nabi Muhammad Saw. memerintahkan seseorang untuk mengumumkan,” siapa pun yang telah makan, janganlah makan lebih banyak tetapi puasalah, dan siapa pun yang belum makan, janganlah makan tetapi sempurnakanlah puasanya (hingga akhir hari)”.


Waktu Imsak

(Diriwayatkan dari Anas r.a.) : Zaid bin Tsabit berkata, “ kami sahur bersama Rasulullah SAW kemudian 
Rasulullah SAW berdiri mengerjakan shalat”, aku bertanya,” apa yang menjadi batas antara sahur dan azan (subuh)?” beliau menjawab,” batasnya cukup untuk membaca lima puluh ayat al-Quran”


Larangan Puasa Sehari Sebelum Ramadhan

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. : Nabi Muhammad Saw. pernah bersabda, “ tidak seorang pun dari kalian (diperbolehkan) puasa sehari atau dua hari sebelum Ramadhan kecuali jika ia telah terbiasa puasa ({nawafil} dan puasa {nawafilnya} kebetulan jatuh pada hari itu) maka ia dapat berpuasa pada hari itu”

Tentang Mengganti Puasa Orang Yang Meninggal dan Tidak Berpuasa Saat Perjalanan

Mengganti Puasa Orang Yang Meninggal

Diriwayatkan dari Aisyah r.a. : Rasulullah Saw pernah bersabda,”siapa pun yang meninggal dan Ia masih harus berpuasa ({meng-qadha puasanya} sebagai pengganti puasa yang luput pada bulan Ramadhan) maka walinya harus berpuasa atas namanya”.

Diriwayatkan dari Ibn Abbas r.a. : seorang lelaki menemui Nabi Muhammad Saw dan berkata,”ya Rasulullah! Ibuku meninggal dan harus meng-qadha satu bulan puasanya. Apakah aku harus puasa atas namanya?” Nabi Saw membenarkan dan berkata,”Utang kepada Allah adalah lebih utama untuk dibayar”.


Tidak Berpuasa Ketika Dalam Perjalanan Jauh


Diriwayatkan dari Ibn Abbas r.a. : dalam keadaan berpuasa pada bulan Ramadhan Rasulullah Saw berangkat ke Mekkah. Ketika sampai di Al-Kadid, Nabi Muhammad Saw berbuka puasa dan orang-orang (yang ikut bersamanya) juga berbuka puasa. (Abu Abdullah berkata,”Al-Kadid adalah sebuah tempat berair di antara Usfan dan Kudaid”)

Diriwayatkan dari Jabir bin Abdullah r.a. : dalam suatu perjalanan Rasulullah Saw melihat seseorang yang sedang dinaungi oleh sekelompok orang. Nabi Saw bertanya,”apa yang terjadi?” mereka berkata,”laki-laki itu tengah berpuasa”. Nabi Saw bersabda,”bukanlah bagian dari kebaikan (birr) berpuasa pada saat melakukan perjalanan”.

Friday, August 22, 2008

Hukuman atas Berhubungan Badan Pada Saat Berpuasa

(Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a.) : pada saat kami sedang duduk bersama Rasulullah SAW. seseorang lelaki datang dan berkata,”wahai Rasulullah SAW! celakalah aku”. Rasulullah SAW bertanya apa yang telah terjadi dengannya. Ia menjawab,”aku melakukan hubungan badan dengan istriku padahal aku sedang berpuasa”.
Rasulullah SAW bertanya kepadanya,”dapatkah kamu (sebagai hukumannya) membebaskan seorang budak?” ia menjawab tidak.
Rasulullah SAW bertanya,”dapatkah kamu puasa dua bulan penuh?” ia menjawab tidak. “dapatkah kamu memberi makan enam puluh orang miskin?” ia menjawab tidak.
Nabi Muhammad Saw. termenung sejurus dan pada saat yang bersamaan sekeranjang penuh kurma dibawa ke hadapannya. Nabi bertanya,” mana orang yang bertanya tadi?” orang itu menjawab,”aku disini”. Nabi Muhammad Saw. bersabda kepadanya, “bawalah ini dan sedekahkanlah”. Orang itu berkata,”haruskah kusedekahkan kepada orang yang lebih miskin daripada ku? Demi Allah, tidak ada keluarga di antara dua gunung ini (Madinah) yang lebih miskin daripadaku”. Nabi Muhammad Saw. pun tersenyum hingga tampak gigi serinya dan berkata,”berikanlah makanan ini kepada keluargamu”.

Tentang Shalat Malam

Diriwayatkan dari Aisyah r.a. : pada suatu malam Rasulullah SAW mengerjakan shalat di kamarnya. Karena dinding kamar itu rendah, orang-orang dapat melihat Nabi Muhammad Saw. dan sebagian dari mereka (bermakmum) mengerjakan shalat mengikuti Nabi Muhammad Saw. esok paginya mereka menyebarkan berita itu. Malam berikutnya Nabi Muhammad Saw. berdiri mengerjakan shalat dan orang-orang (bermakmum) mengikuti Nabi Muhammad Saw. hal ini terjadi dua atau tiga malam. Oleh karena itu malam berikutnya Rasulullah SAW tidak mengerjakan shalat, juga tidak keluar rumah. Ketika esok paginya orang-orang itu menanyakan hal itu, Rasulullah SAW menjawab bahwa ia khawatir orang-orang menganggap shalat malam (sebagai shalat) wajib.




Dikerjakan Di Rumah
Diriwayatkan dari Zaid bin Tsabit r.a. : mengenai hadis diatas dengan penambahan bahwa Nabi Muhammad Saw. bersabda,” aku menyaksikan dan memahami yang kau kerjakan. Wahai Umatku, kerjakanlah shalat (malam) dirumahmu masing-masing, karena sesungguhnya shalat yang paling utama adalah shalat seseorang yang dikerjakan dirumahnya, kecuali shalat wajib”.

Dikerjakan Dua Rakaat - Dua Rakaat
(Diriwayatkan dari Nafi’) : Ibn Umar bin al Khaththab r.a. pernah berkata : “ketika Nabi Muhammad Saw. berada di atas mimbar, seorang lelaki bertanya perkara shalat malam. Nabi Muhammad Saw. menjawab,”kerjakan dua rakaat dalam satu waktu (satu salam) lalu dua rakaat, kemudian dua rakaat, dan seterusnya, dan jika kau khawatir terhadap datangnya fajar shalatlah satu rakaat dan itu merupakan penutup seluruh shalatmu yang telah kau kerjakan”. Ibn Umar bin al Khaththab r.a. berkata,”akhirilah shalat malammu dengan witr, oleh karena Nabi Muhammad Saw. mengerjakan hal yang sama” 

Jumlah Rakaat Shalat Malam
Diriwayatkan dari Ibn Abbas r.a. ketika ia menginap di rumah bibinya, Maimunah, istri Nabi Muhammad Saw. Ia menambahkan ; aku tengah berbaring terlentang di atas sebuah kasur kecil dan Rasulullah SAW bersama istrinya berbaring dengan menghadap ke arah kanan. Rasulullah SAW tidur hingga tengah malam, sebelumnya atau setelahnya, kemudian bangun, mengusap bekas tidur di wajahnya dengan tangannya. Setelah itu Nabi Muhammad Saw. Membaca sepuluh ayat terakhir Surah Ali-Imran, berdiri dan melangkah ke tempat air dari kulit yang tergantung. Kemudian Rasulullah SAW berwhudu dari tempat air itu dan merupakan whudu yang sempurna, lalu melaksanakan shalat. Aku pun bangun dan mengerjakan apa yang dikerjakan Rasulullah SAW lalu aku berdiri di sampingnya (sebelah kiri). Beliau menyentuh kepala ku dengan tangan kanannya dan menangkap telinga ku yang kanan dan menjewernya (menarikku, dan menggeserku kesebelah kanannya). Nabi Muhammad Saw. Shalat dua rakaat, kemudian dua rakaat, kemudian dua rakaat, kemudian dua rakaat, kemudian dua rakaat, kemudian dua rakaat (enam kali secara terpisah) dan akhirnya shalat satu rakaat (witir). Nabi Muhammad Saw. Kemudian berbaring kembali di tempat tidurnya hingga terdengar suara muadzdzin, lalu Nabi Muhammad Saw. Pun bangun mengerjakan shalat dua rakaat yang ringan kemudian pergi mengerjakan shalat subuh. 

Thursday, August 21, 2008

Jumlah Hari Dalam Satu Bulan Islam

Diriwayatkan dari Ummu Salamah r.a. : Nabi Muhammad Saw. bersumpah untuk menjauhi istri-istrinya selama sebulan, dan setelah melengkapkan 29 hari beliau pulang menemui istri-istrinya pada pagi atau sore hari. Seseorang berkata kepadanya,” anda telah berjanji untuk tidak menemui istri-istri anda selama satu bulan”. Nabi Muhammad Saw. menjawab,”satu bulan adalah 29 hari”

Diriwayatkan dari Ibn Umar r.a. : Nabi Muhammad Saw. pernah bersabda,” kami adalah bangsa yang ummiy. Kami tidak menulis maupun berhitung. Bulan adalah seperti ini dan ini, yaitu terkadang 29 hari dan terkadang 30 hari”.


Tentang Azan Jum'at

diriwayatkan dari As-Sa'ib bin Yazid r.a. : ketika Nabi Muhammad Saw, Abu Bakar dan Umar r.a. masih hidup, azan pada hari Jumat dikumandangkan sewaktu imam telah duduk diatas mimbar. namun pada masa kekhalifahan Utsman r.a. ketika umat muslim bertambah jumlahnya, azan ketiga di Az-Zaura ditambahkan. (Abu Abdullah berkata,"Az-Zaura adalah sebuah tempat di pasar Madinah")


diriwayatkan (dari As-Sa'ib bin Yazid r.a.) dalam kutipan hadis yang lain; pada masa hidup Nabi Muhammad Saw. hanya ada seorang muazzin dan azan dikumandangkan hanya setelah imam duduk (diatas mimbar)

Menentukan Hari Puasa Ramadhan

Cara Menentukan Awal Puasa Ramadhan dan Awal Syawal

Diriwayatkan dari Ibn Umar r.a. : aku pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda,” ketika kamu melihat bulan sabit (dari bulan Ramadhan) mulailah berpuasa, dan ketika kamu melihat bulan sabit (dari Bulan Syawal) berhentilah berpuasa; dan apabila langit mendung (dan bulan tak terlihat) genapkanlah Ramadhan (menjadi 30 hari)”

Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar r.a. : Rasulullah SAW pernah bersabda, “ Bulan (lamanya mungkin dapat) 29 malam (29 hari), dan janganlah memulai puasa hingga kamu melihat bulan sabit, dan apabila langit mendung lengkapkanlah (bulan Sya’ban) menjadi 30 hari”


Al-Rayyan Untuk Orang Yang Berpuasa


Diriwayatkan dari Sahl r.a. : Nabi Muhammad Saw. pernah bersabda,” ada sebuah gerbang surga yang disebut Al-Rayyan, dan orang-orang yang berpuasa kelak pada hari kiamat akan masuk ke dalam surga melalui gerbang itu. Ia (Al-Rayyan) akan berseru,’mana orang-orang yang berpuasa?’, mereka (orang-orang yang berpuasa) pun bangkit dan semuanya masuk (ke dalam surga) melalui gerbang itu. Setelah mereka semua masuk, gerbang itu akan tertutup dan tidak seorang pun yang melaluinya lagi.”

Surga Memanggil Para Penghuninya Dari Masing-Masing Gerbang

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. : Rasulullah SAW pernah bersabda,” siapa pun yang memberikan dua macam (barang atau harta milik) sebagai sedekah karena Allah, akan dipanggil dari gerbang-gerbang surga, ‘ wahai hamba Allah! Inilah kekayaanmu. Maka orang-orang yang mengerjakan shalat akan dipanggil dari gerbang shalat; dan yang berjihad akan dipanggil dari gerbang jihad, sedangkan yang berpuasa akan dipanggil dari sebuah gerbang Al-Rayyan; dan mereka yang bersedekah akan dipanggil dari gerbang sedekah.” Abu Bakar berkata,”biarlah orang tua ku berkurban untukmu. Ya Rasulullah tak ada kesedihan yang akan menimpa orang-orang yang dipanggil dari masing-masing gerbang itu. Adakah orang-orang yang dipanggil dari semua gerbang itu?” Nabi Muhammad Saw. menjawab,”ya, dan aku berharap salah satunya adalah kamu”


Larangan Meludah Di Dalam Masjid

Diriwayatkan dari Anas (bin Malik) r.a. : Nabi Muhammad Saw. melihat onggokan dahak tepat di arah kiblat (pada dinding masjid). Nabi Muhammad Saw. tidak menyukai hal itu dan dengan perasaan jijik yang terlihat di wajahnya yang mulia. Nabi Muhammad Saw. pun bangun dan membuang dahak itu dengan tangannya sendiri dan bersabda, “ketika seseorang mengerjakan shalat, ia sedang berbicara secara pribadi dengan Tuhannya atau Tuhannya berada di antara orang yang sedang mengerjakan shalat itu dan kiblatnya. Maka tak seorang pun diperbolehkan meludah pada arah (antara dirinya dan kiblat) kecuali ke arah kiri atau kebawah kakinya”. Nabi Muhammad Saw. kemudian mengambil ujung pakaiannya dan meludah di dalamnya, kemudian menggulungnya dan berkata,”atau kamu dapat melakukannya dengan cara seperti ini”.

Diriwayatkan dari Anas (bin Malik) r.a. : Nabi Muhammad Saw. bersabda, “meludah di dalam masjid adalah sebuah dosa dan kaffarah-nya adalah dengan menguburnya (membuangnya).

Keutamaan Puasa

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. : Rasulullah SAW pernah bersabda,” Puasa adalah perisai (dari api neraka). Maka orang yang berpuasa janganlah berhubungan badan dengan istrinya atau berbuat jahil, dan apabila seseorang memaki atau mengajak berkelahi, katakan kepadanya,’aku sedang berpuasa’. Nabi Muhammad Saw. menambahkan,”demi Dia yang menggenggam jiwaku, bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada wangi misk. (dan inilah perkataan Allah terhadap orang yang sedang berpuasa), ‘ia tidak makan dan minum dan meninggalkan nafsunya karena Aku. Puasa adalah untuk-Ku dan Aku lah yang akan membalasnya, dan setiap kebaikan akan dibalas sepuluh kali lipatnya’.”

Diriwayatkan dari (Abu Hurairah r.a.) : Rasulullah SAW pernah bersabda, “ ketika Ramadhan tiba, semua gerbang surga dibuka, semua pintu neraka ditutup, semua setan dibelenggu”

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. : Nabi Muhammad Saw. pernah bersabda,” siapa pun yang tidak meninggalkan kata-kata dusta dan perbuatan jahat (pada bulan Ramadhan) Allah tidak membutuhkan puasanya”
“semua ibadah anak Adam adalah untuk dirinya sendiri kecuali puasa, (yang dilakukan) untuk Ku, dan Aku akan memberikan pahala untuknya”.
Ada dua kegembiraan untuk orang yang berpuasa ; pertama pada saat berbuka (ifthar) puasa, dan kedua pada saat bertemu dengan Tuhannya, pada saat itulah ia akan menemukan kegembiraan karena puasanya.

Thursday, August 14, 2008

Sutrah Shalat

Diriwayatkan dari Ibn Umar : setiap kali Rasulullah SAW keluar pada hari raya Id, Nabi Muhammad Saw. memerintahkan untuk memancangkan di hadapannya sebuah harbah (lembing pendek) sebagai sutrah bagi shalatnya, kemudian Nabi Muhammad Saw. mengerjakan shalat menghadap ke arahnya dan orang-orang (bermakmum) dibelakangnya. Nabi Muhammad Saw. pun melakukan hal yang sama bila sedang dalam perjalanan. Setelah Nabi Muhammad Saw. meninggal dunia, praktik ini diikuti para pemimpin muslim (yang mengikuti sunnahnya)

(Diriwayatkan dari Nafi’) : Ibn Umar pernah berkata, “Rasulullah SAW biasa mendudukkan untanya melintang di hadapannya (sebagai sebuah dinding shalat), kemudian beliau mengerjakan shalat. Aku bertanya,”apa yang akan dilakukan Rasulullah SAW jika unta itu bangkit atau bergerak?” ia berkata,”Nabi Muhammad Saw. akan mengambil pelana unta itu dan mengerjakan shalat di hadapannya (sebagai sebuah sutrah)”. Dan Ibn Umar pernah mengerjakan hal yang sama”. (hal ini mengisyaratkan bahwa seseorang harus mengerjakan shalat di belakang sebuah sutrah).

 Melarang Orang Lewat Didepan Orang Shalat
(Diriwayatkan dari Abu Shalih) : aku pernah melihat Abu Sa’id al Khudri r.a. mengerjakan shalat pada hari Jum’at, di belakang sesuatu yang digunakan sebagai sebuah sutrah. Seorang anak muda dari suku Abu Mu’ait lewat tepat di hadapannya (diantara Abu Sa’id dan sutrahnya), dan Abu Sa’id menolakkan anak muda itu dengan menekan bahunya. Karena tidak menemukan jalan lain si anak muda kembali mencoba lewat di depannya dan Abu Sa’id menolakannya dengan tenaga yang lebih keras. Anak muda itu marah dan pergi mengadukan Abu Sa’id kepada Marwan. Abu Sa’id mengikuti anak muda menemui Marwan yang berkata kepadanya,”wahai Abu Sa’id! Apa yang terjadi antara engkau dan anak saudaramu ini?” Abu Sa’id berkata,”aku pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda,’jika salah seorang di antara kalian sedang mengerjakan shalat dibelakang sesuatu yang digunakan sebagai sutrah dan seseorang mencoba lewat di hadapannya (antara orang yang mengerjakan shalat dan sutrahnya), maka ia harus menolakkannya dan apabila orang itu menolak (diperlakukan demikian) maka tolaklah dengan tenaga lebih besar sebab ia adalah setan” 

Monday, August 11, 2008

Keutamaan Shalat Berjamaah

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. : Nabi Muhammad Saw. pernah bersabda,”mengerjakan shalat berjamaah (berpahala) dua puluh lima kali lipat dibandingkan mengerjakan shalat sendiri di dalam rumah atau mengerjakan shalat di pusat perdagangan, karena jika seseorang berwhudu dengan sempurna kemudian pergi menuju masjid dengan niat mengerjakan shalat, untuk setiap langkah yang dia ayunkan dalam perjalanannya menuju masjid, Allah akan memberinya satu pahala dan memaafkan satu dosanya hingga ia masuk ke dalam masjid. Ketika ia sudah berada di dalam masjid ia mengerjakan shalat dan pada saat ia duduk menunggu untuk mengerjakan shalat (berjamaah), para malaikat akan memohonkan ampunan Allah untuknya dan mereka (para malaikat) berkata, “ya Allah, kasihilah ia. Ampunilah ia selama ia menunggu mengerjakan shalatnya dan (selama ia) tidak berhadats”.

Friday, August 8, 2008

Sujud Sahwi

Diriwayatkan dari Abdullah bin Mas’ud r.a. : Nabi Muhammad Saw. mengerjakan shalat, dan ketika Nabi Muhammad Saw. telah menyelesaikan shalatnya beliau ditanya, “Ya Rasulullah SAW! apakah ada perubahan dalam shalat?” Nabi Muhammad Saw. bersabda, “apa maksud pertanyaan itu?” orang-orang berkata,”jumlah (rakaat) shalat anda lebih banyak dari biasanya”. Maka Rasulullah SAW pun menekukkan kakinya, menghadapkan wajahnya ke arah kiblat dan mengerjakan sujud dua kali (sujud sahwi) dan menyelesaikan shalat dengan taslim. Sambil melihat ke arah kami, Nabi Muhammad Saw. bersabda,”apabila ada sesuatu yang berubah di dalam shalat, tentu aku akan memberitahu kalian tetapi aku manusia biasa seperti kalian, dan sebagaimana kalian suatu saat aku bisa lupa. Oleh karena itu bila aku lupa, ingatkan aku. Dan apabila seseorang ragu terhadap shalatnya, ia harus mengikuti apa yang menurutnya benar dan melengkapkan shalatnya dan menyelesaikannya lalu bersujud dua kali (sujud sahwi).

Tuesday, August 5, 2008

Perintah Shalat Turun Pada Malam Isra’ Miraj

Anas bin Malik berkata bahwa Abu Dzar r.a. pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda, “ketika aku sedang berada di Makkah, atap rumahku terbuka dan Malaikat Jibril turun menemuiku, membelah dadaku, lalu membasuhnya dengan air zamzam. Setelah itu Jibril membawa sebuah nampan emas yang isinya penuh dengan kebijaksanaan dan keimanan, dan sehabis menuangkan seluruh isi nampan itu ke dalam dada ku, ia pun menutup dada ku kembali. Kemudian jibril menggenggam tanganku dan menuntunku ke langit, “buka”. Penjaga langit berkata,”siapa itu”Jibril menjawab “Jibril”, penjaga langit bertanya,”adakah seseorang bersamamu?” Jibril Menjawab,”ya. Muhammad Saw. Bersama ku”. Si penjaga bertanya,”apakah ia telah diutus?” Jibril menjawab,”ya”. Maka (pintu) langit pun dibuka dan kami pergi ke langit terdekat dan disana kami melihat seorang laki-laki sedang duduk dengan aswidah (sejumlah besar orang) di sebelah kanannya dan aswidah di sebelah kirinya. Ketika laki-laki itu melihat ke sebelah kanannya ia tertawa dan ketika laki-laki itu melihat ke sebelah kirinya ia menangis. Kemudian laki-laki itu berkata,”selamat datang! Wahai Nabi dan anakku yang shaleh”, aku bertanya kepada Jibril, “siapa laki-laki ini?” ia menjawab,”laki-laki itu adalah Adam orang-orang di kanan kiri nya adalah ruh keturunannya. Mereka yang berada di sebelah kanan adalah para penghuni surga dan mereka yang berada di sebelah kiri adalah para penghuni neraka, manakala ia berpaling ke arah kanannya ia tertawa, dan manakala ia berpaling ke arah kirinya ia menangis”.

Kemudian Jibril menuntunku hingga tiba di langit kedua dan Jibril berkata kepada (malaikat) penjaganya,”buka” penjaga langit mengatakan hal yang sama seperti yang dikatakan penjaga langit sebelumnya lalu membuka pintu langit kedua.
Anas berkata, “Abu Dzar menambahkan bahwa Nabi Muhammad Saw. bertemu dengan Adam, Idris, Musa, Isa dan Ibrahim a.s. ia (Abu Dzar) tidak menjelaskan berada di langit yang mana mereka (para Nabi itu) berada (pada saat berjumpa dengan Nabi Muhammad Saw.), tetapi mengatakan bahwa Nabi Muhammad Saw. berjumpa dengan Adam a.s. di langit terdekat dan dengan Ibrahim di langit ke enam”.
Ibn Abbas r.a. dan Abu Habbah Al Anshari berkata : Nabi Muhammad Saw. menambahkan,”kemudian aku dan Jibril naik ke sebuah tempat dan aku mendengar bunyi pena “.

Anas bin Malik r.a. berkata : Nabi Muhammad Saw. bersabda,”kemudian Allah Azza Wa Jalla memerintahkan shalat lima puluh waktu kepada umatku. Ketika aku kembali dengan perintah ini aku bertemu Musa yang bertanya kepada ku,”apa yang Allah perintahkan kepada para pengikutmu?” aku menjawab,”Dia memerintahkan shalat lima puluh waktu kepada umatku”, Musa berkata, “kembalilah pada Tuhanmu sebab para pengikutmu tidak akan sanggup menjalankan perintah itu”.

(Maka aku pun kembali menemui Allah dan meminta keringanan untuk umatku) dan Dia memberi keringanan hingga separuhnya. Ketika aku bertemu kembali dengan Musa dan memberitahukan hal itu kepadanya, ia berkata, “kembalilah pada Tuhanmu sebab para pengikutmu tidak akan sanggup menjalankan perintah itu”, maka aku pun kembali menemui Allah dan meminta keringanan dan Dia berfirman,”ini (perintah) shalat lima waktu dan shalat lima waktu ini (nilainya) setara (dengan shalat) lima puluh (waktu) sebab kalam-Ku tidak akan berubah”.
Aku kembali bertemu dengan Musa dan ia menyarankan aku untuk kembali sekali lagi. Aku menjawab,”sekarang aku merasa malu untuk meminta (kembali keringanan) kepada Tuhan ku”. Setelah itu Jibril membawaku ke Sidrat-ul-Muntaha yang diselimuti berbagai warna yang tak dapat dilukiskan dengan kata-kata. Kemudian aku diizinkan masuk ke dalam surga tempat aku menemukan tembok-tembok kecil (yang terbuat dari) mutiara dan tanahnya mengeluarkan wangi misk (minyak kasturi)”

Sunday, August 3, 2008

Kelemahan Perempuan

Diriwayatkan dari Abu Sa’id Al Khudri r.a. : pada suatu hari Nabi Muhammad Saw. Pergi ke tempat shalat (untuk mengerjakan) Iedul Adha atau Iedul Fitri. Kemudian Nabi Muhammad Saw. Berpapasan dengan sekelompok perempuan dan bersabda,”wahai kaum perempuan! Keluarkanlah zakat kalian, sebab aku pernah melihat sebagian besar penghuni neraka adalah kaum perempuan”, mereka berkata,”mengapa bisa sampai seperti itu ya Rasulullah SAW?”, Nabi Muhammad Saw. Menjawab,”kalian sering memaki dan tidak berterima kasih kepada para suami mu. Aku belum pernah melihat orang yang lebih besar kekurangannya dalam agama dan akal-pikiran dibandingkan dengan kalian. Laki-laki yang berakal sehat pun dapat disesatkan oleh kalian”.

Para perempuan itu bertanya,”ya Rasulullah SAW, apakah kekurangan kami dalam agama dan akal-pikiran?”, Nabi Muhammad Saw. Menjawab,” bukankah kesaksian dua orang perempuan sebanding dengan kesaksian satu orang laki-laki?” mereka menjawab setuju. Nabi Muhammad Saw. Bersabda,”inilah kekurangan dalam akal-pikiran. Bukankah seorang perempuan tidak diperbolehkan shalat maupun puasa selama dalam keadaan haid?” para perempuan itu membenarkan. Nabi Muhammad Saw. Bersabda,”inilah kekurangan kalian dalam agama”

Wajib Mandi Setelah Janabah

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. : Nabi Muhammad Saw. Pernah bersabda, “ketika seorang lelaki duduk di antara empat bagian tubuh seorang perempuan dan melakukan hubungan badan dengannya, maka ia wajib mandi


Diriwayatkan dari Aisyah r.a. : setiap kali Nabi Muhammad Saw. Mandi setelah janabah, Nabi Muhammad Saw. Memulainya dengan mencuci kedua tangannya, kemudian berwhudu sebagaimana hendak melakukan shalat. Setelah itu Nabi Muhammad Saw. Memasukkan jemari tangannya ke dalam air dan mengusap akar rambutnya dengan jemari tangannya, kemudian menyiramkan tiga genggam penuh air ke atas kepalanya dan setelah itu menyiramkan air ke seluruh tubuhnya.

Diriwayatkan dari Maimunah r.a. (istri Nabi Muhammad Saw.) : Rasulullah SAW berwhudu sebagaimana hendak mengerjakan shalat tetapi tidak mencuci kedua kakinya. Nabi Muhammad Saw. Membasuh cairan yang keluar dari bagian tertentu tubuhnya kemudian menyiramkan air keseluruh tubuhnya. Ia mengeluarkan kakinya dari tempat itu (dari tempat mandi) kemudian mencucinya. Dan begitulah caranya Nabi Muhammad Saw. mandi janabah.


Urutan Mandi Janabah
Diriwayatkan dari Aisyah r.a. : setiap kali Nabi Muhammad Saw. Mandi setelah janabah, Nabi Muhammad Saw. Memulainya dengan mencuci kedua tangannya, kemudian berwhudu sebagaimana hendak melakukan shalat. Setelah itu Nabi Muhammad Saw. Memasukkan jemari tangannya ke dalam air dan mengusap akar rambutnya dengan jemari tangannya, kemudian menyiramkan tiga genggam penuh air ke atas kepalanya dan setelah itu menyiramkan air ke seluruh tubuhnya.
Diriwayatkan dari Maimunah r.a. (istri Nabi Muhammad Saw.) : Rasulullah SAW berwhudu sebagaimana hendak mengerjakan shalat tetapi tidak mencuci kedua kakinya. Nabi Muhammad Saw. Membasuh cairan yang keluar dari bagian tertentu tubuhnya kemudian menyiramkan air keseluruh tubuhnya. Ia mengeluarkan kakinya dari tempat itu (dari tempat mandi) kemudian mencucinya. Dan begitulah caranya Nabi Muhammad Saw. mandi janabah.

Monday, July 28, 2008

Adab Tidur dan Larangan Menambahkan/Merubah Apa Yang Sudah Diajarkan Nabi Muhammad Saw.

Diriwayatkan dari Al-Bara’ bin Azib r.a. : Nabi Muhammad Saw. Pernah bersabda kepadaku, “kapan pun engkau hendak tidur berwhudu lah terlebih dahulu sebagaimana engkau hendak shalat, berbaringlah dengan menghadap ke arah kanan dan berdoalah
Allahumma aslamtu wajhi ilaika, wa fawwadhtu amri ilaika, wa alja’tu zhahri ilaika raghbatan wa rahbatan ilaika. La malja’a wa laa manja minka illa ilaika. Allahumma amantu bikitabikal-ladzi anzalta wa Nabiyyikal arsalta
(ya Allah! Aku berserah diri kepada-Mu, mempercayakan seluruh urusan ku kepada-Mu aku bergantung kepada-Mu untuk memperoleh berkah-Mu dengan harapan dan ketakutanku kepada-Mu, tak ada tempat untuk perlindungan dan keamanan selain-Mu. Ya Allah! Aku percaya kepada kitab-Mu dan aku percaya kepada Nabi-Mu yang telah engkau utus)
maka apabila malam itu engkau mati, kau akan mati dalam keimanan. Biarkanlah kata-kata tadi menjadi kata-katamu yang terakhir”
aku mengulang doa itu di hadapan Nabi Muhammad Saw. Dan ketika sampai pada kalimat “Allahumma amantu bikitabikal ladzi anzalta” (ya Allah! aku percaya kepada kitab-Mu yang telah engkau turunkan) aku melanjutkan,”wa Rasulika (dan Rasul-Mu)”. Nabi Muhammad Saw. Bersabda,”bukan (‘wa Rasulika’, tetapi); wa nabiyyikal ladzi arsalta”(Nabi-Mu yang Engkau utus).
------------------------------------------------------------------

diriwayatkan dari Anas ra. : Nabi Saw pernah bersabda, "Madinah adalah tanah haram. pepohonannya tidak boleh ditebang, tidak boleh ada bid'ah dikerjakan disana. dan siapa pun yang mengerjakan bid'ah, maka laknat Allah, para malaikat, dan manusia akan ditimpakan padanya".

Hukum Shalat Dengan Pakaian Yang Terkena Mani

Diriwayatkan dari Aisyah r.a. : aku pernah mencuci bekas janabah (air mani) pada pakaian Nabi Muhammad Saw. Dan Nabi Muhammad Saw. Mengerjakan shalat ketika pakaian (yang ada bekas janabah-nya itu) masih basah.

Tidur Sebelum Shalat
Diriwayatkan dari Anas r.a. : Nabi Muhammad Saw. Pernah bersabda, “apabila seseorang mengantuk ketika sedang mengerjakan shalat hendaknya ia tidur terlebih dahulu sampai ia mengerti apa yang ia katakan (atau ia bacakan)”. 

Diriwayatkan dari Aisyah r.a. : Rasulullah SAW pernah bersabda,”apabila seseorang merasa mengantuk ketika sedang shalat hendaknya ia tidur terlebih dahulu hingga kantuknya hilang, sebab apabila ia mengantuk ketika sedang berdoa ia tidak tahu apakah (ia berdoa untuk) memohon ampunan atau (ia berdoa untuk) sesuatu yang buruk bagi dirinya sendiri”.

Sebab Siksa kubur

Diriwayatkan dari Ibn Abbas r.a. : pada suatu hari ketika Rasulullah SAW tengah berjalan melintasi hiythan (pekuburan) di Madinah atau Makkah, beliau mendengar suara kesakitan dua orang yang sedang mengalami siksa kubur. Nabi Muhammad Saw. Bersabda,”dua orang ini disiksa karena melakukan dosa besar”. Nabi Muhammad Saw. Menambahkan,”benar ! (mereka disiksa karena satu dosa besar). Yang seorang tidak membersihkan dirinya dari kotoran air kencing, sementara yang lainnya karena suka memfitnah”. Nabi Muhammad Saw. Kemudian meminta sebatang ranting hijau (dari sebuah pohon kurma), mematahkannya (menjadi dua bagian) dan menyimpannya masing-masing satu patahan di atas kedua kuburan itu. Ketika sahabat-sahabatnya bertanya kenapa Nabi Muhammad Saw. Melakukan hal itu, Nabi Muhammad Saw. Menjawab, “aku berharap barangkali dapat mengurangi siksaan mereka hingga dua batang ranting itu kering”

Thursday, July 24, 2008

Meluaskan Bagian Wudhu dan Larangan Kencing di Genangan

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. : aku pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda, “pada hari Kiamat kelak umat ku akan dipanggil Al-Ghurr Al-Muhajjalun dari (cahaya) bekas wudhu mereka dan siapa pun yang dapat meluaskan wilayah cahayanya haruslah memperluaskannya”

Diriwayatkan dari Abdullah bin Amr r.a. : sekali waktu pada sebuah perjalanan Rasulullah SAW tertinggal di belakang kami. Beliau bergabung dengan kami ketika kami sedang berwudhu untuk mengerjakan shalat yang terlambat. Kami Cuma mengusap kaki (dan tidak membasuhnya dengan sempurna) maka Nabi Muhammad Saw. Mengingatkan dengan suara keras dua sampai tiga kali, “selamatkan tumitmu dari api neraka”.

Diriwayatkan dari (Abu Hurairah) r.a. : Rasulullah SAW pernah bersabda, “engkau tidak boleh buang air kecil di atas genangan air yang tidak mengalir sebab (mungkin kau memerlukannya untuk) mandi (bersuci) di dalamnya”


Doa Masuk Kamar Mandi
Diriwayatkan dari Anas r.a. : kapan pun Nabi Muhammad Saw masuk ke kamar mandi, Nabi Saw selalu berdoa, "ya Allah, aku berlindung kepadamu dari setan laki-laki dan setan perempuan".

Larangan Berkata Dusta Tentang Nabi Muhammad Saw

Diriwayatkan dari Ali r.a. : Nabi Muhammad Saw. Pernah bersabda, “Jangan pernah mengatakan dusta tentang aku sebab siapa pun yang mengatakan kebohongan tentang aku maka niscaya ia akan dimasukkan ke dalam api neraka”.

Diriwayatkan dari Salamah bin Al Akwa r.a. : aku pernah mendengar Nabi Muhammad Saw. Bersabda,”Jika seseorang mengatakan sesuatu yang tidak pernah aku katakan dengan menisbahkannya kepadaku maka niscaya ia dimasukkan ke dalam api neraka”


Nabi Mengulangi Perkataan Tiga Kali

Diriwayatkan dari Anas r.a. : kapan pun Nabi Muhammad Saw. Mengucapkan sebuah pernyataan, beliau mengulanginya sampai tiga kali sehingga orang-orang dapat mengerti perkataannya dengan baik dan kapanpun Nabi Muhammad Saw. Meminta izin untuk masuk (ke dalam rumah, beliau mengetuk pintu) tiga kali dan mengucapkan salam”


Orang Yang Memperoleh Pahala Ganda

Diriwayatkan dari Abu Musa r.a. : Rasulullah SAW bersabda, “ada tiga macam orang yang akan memperoleh pahala ganda :
1.Ahli Kitab (seorang Yahudi atau Nasrani) yang beriman kepada Nabinya (Musa atau Isa as.) lalu beriman kepada Nabi Muhammad Saw.
2.seorang budak yang mengerjakan kewajiban-kewajibannya terhadap Allah dan terhadap majikannya.
3.seorang tuan (majikan) dari seorang budak perempuan yang mengajarinya perbuatan baik dan mendidiknya dengan jalan yang paling benar (agama) lalu memerdekakannya dan menikahinya.”

Tuesday, July 22, 2008

Anjuran Untuk Mempersingkat Waktu dalam Shalat Berjamaah

Diriwayatkan dari Abu Mas’ud Al Anshari r.a. : pada suatu hari seorang lelaki berkata kepada Rasulullah SAW, “aku tidak melaksanakan shalat berjamaah karena si fulan (imam) memanjangkan shalat” (perawi menambahkan) ; aku tidak pernah melihat Rasulullah SAW semarah hari itu. Nabi Muhammad Saw. Bersabda, “wahai umatku ! sebagian dari kalian membuat yang lainnya menjadi tidak menyukai shalat (berjamaah). Oleh karena itu siapapun yang memimpin shalat harus mempersingkatkannya karena diantara mereka (yang menjadi makmum) ada orang yang sakit, lemah dan seseorang yang mempunyai keperluan”

Adab menemukan barang

Diriwayatkan dari Zaid bin Khalid Al Juhani r.a. : seorang laki-laki bertanya kepada Nabi Muhammad Saw. Tentang mengambil luqhata (benda yang hilang). Nabi Muhammad Saw. Menjawab, “ambil dan perkenalkan dengan mengikatnya dengan tali atau masukkan kedalam wadah, dan buatlah pengumuman publik tentang hal itu selama setahun, setelah itu pergunakanlah tetapi serahkanlah apabila pemiliknya datang”, kemudian orang itu bertanya tentang seekor unta yang hilang. Pada saat itu wajah Nabi Muhammad Saw. Kelihatan marah, atau (perawi mengatakan) wajahnya menjadi merah dan Nabi Muhammad Saw. Bersabda, “kau tidak boleh menyentuhnya bahkan pun ketika ia minum dari tempat air mu, dan kakinya masuk kedalamnya, dan memakan dedaunan dari pohon-pohon mu, biarkanlah hingga pemiliknya datang mengambilnya”. Kemudian orang tersebut bertanya kembali tentang kambing yang hilang. Nabi Muhammad Saw. Menjawab,”(kambing tersebut) untukmu, atau untuk saudara mu (orang lain), atau untuk serigala”

Monday, July 7, 2008

Pertanyaan Malaikat Jibril

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. : pada suatu hari ketika Nabi Muhammad Saw. Tengah bersama para sahabatnya, datang seseorang yang bertanya,”apakah iman itu?”
Rasulullah SAW menjawab,”iman adalah percaya kepada Allah, para malaikat-Nya, pertemuan dengan-Nya, para Rasul-Nya dan hari Kiamat”.
Laki-laki itu bertanya lagi,”apakah Islam itu?” Rasulullah SAW menjawab,”menyembah Allah yang Esa, mendirikan shalat, membayar zakat, dan mengerjakan puasa selama bulan Ramadhan”.
Laki-laki itu bertanya lebih jauh,”apa yang dimaksud ihsan?” Rasulullah SAW menjawab,”beribadah kepada Allah Azza wa Jalla seakan-akan engkau melihat-Nya dan seandainya engkau tidak bisa mencapai keadaan itu, engkau harus yakin bahwa Dia melihat mu”.
Kemudian ia bertanya lebih jauh,”kapan datangnya hari Kiamat?” Rasulullah SAW menjawab,”pengetahuan yang memberikan jawaban tidak lebih banyak dari yang memberikan pertanyaan. Tetapi akan ku beritahu tanda-tanda nya; ketika seorang budak perempuan melahirkan anak majikannya, ketika para penggembala unta-unta hitam mulai bersaing dengan yang lainnya di atas konstruksi gedung-gedung yang tinggi.
Dan hari Kiamat adalah salah satu dari lima hal yang hanya diketahui Allah SWT.” Nabi Muhammad Saw. Kemudian membacakan ayat,”sungguh, Hanya pada Allah ilmu tentang Kiamat. Dialah yang menurunkan hujan dan yang mengetahui apa yang ada di dalam kandungan. Tiada seorang pun yang tahu di negeri mana ia akan mati. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Maha Mengenal (segala sesuatu)” (QS Luqman : 34).
Kemudian lelaki itu pergi dan Nabi Muhammad Saw. Meminta sahabat-sahabatnya untuk memanggilnya kembali, namun mereka tidak melihatnya. Nabi Muhammad Saw. Bersabda,”dia adalah Jibril, yang datang kemari untuk memberikan pengajaran agama (Islam) terhadap para pemeluknya”.

BERIBADAH SECARA TETAP LEBIH DISUKAI

Diriwayatkan dari Aisyah r.a. : ketika saya sedang duduk bersama seorang perempuan, Nabi Muhammad Saw. Datang dan bertanya kepadaku,”siapa dia?” aku jawab,”si fulanah” dan aku ceritakan pada Nabi Muhammad Saw. Bahwa dia beribadah dengan berlebihan. Nabi Muhammad Saw. Bersabda dengan memperlihatkan ketidaksetujuannya,”perbuatan baik yang dilakukan secara berlebihan tidak akan membuat Allah lelah (untuk memberikan pahala) namun engkau yang akan lelah dan al – din (perbuatan baik – ibadah yang paling dicintai Allah SWT) adalah yang dikerjakan secara tetap.


Tanggal Malam Lailatul Qodar
Diriwayatkan dari Ubadah bin Al Shamit r.a. : Rasulullah SAW pergi menemui para sahabatnya untuk memberitahukan (tanggal) malam Al Qodr tetapi di tempat itu terjadi perselisihan antara dua orang muslim. Nabi Muhammad Saw. Bersabda,”aku kemari untuk memberitahukan kepada kalian tanggal (malam Al Qodr) tetapi si fulan dan si fulan berselisih, pengetahuan tentang itu pun raib (aku lupa tanggal itu) dan barangkali hal itu lebih baik bagimu. Carilah pada tanggal ke-7, ke-9, atau ke-5 (pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan)”.

ARAH KIBLAT

Diriwayatkan dari Al Bara r.a. : ketika Nabi Muhammad Saw. Datang ke Madinah, pada awalnya dia tinggal bersama kakek kakeknya atau paman paman dari ibunya dari pihak Anshar.

Selama enam belas atau tujuh belas bulan Nabi Muhammad Saw. Mendirikan shalat dengan menghadapkan wajahnya ke arah Bayt Al Maqdis (Yerusalem), beliau sebenarnya ingin shalat menghadap ke arah Ka’bah, kemudian turunlah wahyu yang memerintahkan ia menghadapkan wajahnya ke arah Ka’bah. Shalat asar yang dilakukan berjamaah adalah shalat pertama Rasulullah SAW ke arah Ka’bah. Salah seorang yang ikut shalat asar berjamaah bersama Rasulullah SAW kemudian pergi ke sebuah masjid tempat orang-orang tengah melaksanakan shalat dengan menghadapkan wajahnya ke arah Yerusalem.

Lalu orang itu memberitahu mereka.”demi Allah SWT, aku bersumpah bahwa aku telah melaksanakan shalat bersama Rasulullah SAW dengan menghadapkan wajah ke arah Ka’bah.” (mendengar hal itu) mereka segera mengubah arah kiblat mereka.

Orang-orang yahudi dan ahli kitab yang pada mulanya merasa senang karena kiblat shalat Rasulullah SAW adalah Yerusalem kecewa ketika Rasulullah SAW mengubah kiblat shalatnya ke arah Ka’bah.

agama Islam itu mudah

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. : Nabi Muhammad Saw. Pernah bersabda, “agama (islam) itu sangat ringan dan siapa pun yang membebani keber agamaan nya secara berlebihan tidak akan sanggup menanggungnya. Jadi engkau tidak perlu berlebihan, tetapi cobalah untuk mendekati kesempurnaan dan terimalah kabar baik bahwa engkau akan diberi ganjaran, dan shalatlah di pagi hari, siang dan di penghujung malam.”


Hari Disempurnakannya Agama Islam

Diriwayatkan dari Umar bin al khaththab r.a. : pada suatu hari seorang yahudi berkata kepadaku,”wahai pemimpin orang-orang beriman! Ada sebuah ayat di dalam Kitab Suci anda yang dibaca oleh anda semua, dan jika diwahyukan kepada kami, niscaya kami akan menjadikan hari diturunkannya ayat itu sebagai hari Ied. 
Umar bin al khaththab r.a. bertanya,”ayat yang mana?” orang yahudi itu menjawab,”hari ini telah Ku sempurnakan untukmu agamamu, dan telah Ku cukupkan untukmu nikmat-Ku, dan telah ku pilih Islam sebagai agamamu” (QS Al ma’idah : 3).Umar bin al khaththab r.a. menjawab, “kami tahu kapan dan dimana ayat ini diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw. Yaitu hari Jum’at dan pada waktu itu Nabi Muhammad Saw. Berada di Arafah.”


Memeluk Islam

Diriwayatkan dari Abu Sa’id Al Khudri r.a. : Rasulullah SAW pernah bersabda,”apabila seseorang memeluk Islam dengan tulus, Allah SWT akan memaafkan semua dosa-dosanya di masa lalu, kemudian setelah itu mulai diadakan perhitungan, pahala untuk setiap perbuatan baik yang dilakukannya dilipatgandakan sepuluh sampai tujuh ratus kali lipat sedangkan setiap dosa yang dilakukannya akan dicatat sebanyak dosa yang dilakukannya, kecuali apabila Allah SWT memaafkannya.


Rukun Islam

Diriwayatkan dari Ibn ‘Umar bin al khaththab r.a. : Rasulullah SAW pernah bersabda bahwa Islam didasarkan pada lima prinsip berikut :
  1. bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan bersaksi bahwa Muhammad adalah Rasulullah SAW.
  2. mendirikan shalat
  3. menunaikan zakat
  4. melaksanakan haji
  5. puasa pada bulan Ramadhan.

Sunday, July 6, 2008

Ciri-ciri Kemunafikan

Diriwayatkan dari Abdullah bin Amr r.a. : Rasulullah SAW pernah bersabda,”siapapun yang memiliki empat sifat (karakteristik) ini adalah seorang munafik dan siapapun yang memiliki satu dari empat sifat ini ia akan mempunyai satu sifat kemunafikan sampai ia meninggalkannya;
  1. setiap kali diberi amanat, ia khianat
  2. setiap kali bicara, ia berdusta
  3. setiap kali berjanji, ia melanggar
  4. setiap kali berselisih, ia bersikap menghina, jahat dan ceroboh.

Orang Yang Punya Niat Membunuh Masuk Neraka

Diriwayatkan dari Abu Bakrah r.a. : aku telah mendengar Rasulullah SAW bersabda,”apabila dua orang muslim bertikai satu sama lain dengan menggunakan pedang mereka, yang membunuh dan yang terbunuh dalam pertikaian itu akan masuk neraka,” aku berkata,”ya Rasulullah SAW! Neraka layak untuk si pembunuh tetapi mengapa yang terbunuh (juga masuk neraka)?” Rasulullah SAW menjawab,”sebab di dalam hatinya ia (juga) punya niat membunuh musuhnya”.


Perbuatan Paling Baik

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. : Rasulullah SAW pernah ditanya, “apakah perbuatan yang paling baik itu?” Nabi Muhammad Saw. Menjawab,”Beriman kepada Allah dan Rasul-Nya”. Nabi Muhammad Saw. Ditanya lagi,”kemudian apa?” Beliau menjawab,”Jihad di jalan Allah” Nabi Muhammad Saw. Ditanya kembali, “kemudian apa?” Beliau menjawab,”Haji Mabrur”.

Kafir Terhadap Suami

Diriwayatkan dari Ibn Abbas r.a. : Nabi Muhammad Saw. Pernah bersabda, “Neraka diperlihatkan kepadaku dan sebagian besar penghuninya adalah perempuan kafir”. Ada seseorang yang bertanya,”apakah mereka kafir terhadap Allah (atau apakah mereka tidak bersyukur kepada Allah)?” Nabi Muhammad Saw. Menjawab, “mereka kafir (tidak berterima kasih) kepada suaminya, dan (kafir atas) perbuatan baik yang dilakukan oleh suaminya. Seandainya masa tertentu kalian selalu berbuat baik kepada salah seorang dari mereka dan kemudian ia melihat sesuatu dalam dirimu (yang tidak disukainya), ia akan berkata,”kau sama sekali tidak pernah berbuat baik kepadaku.”

Menghormati Pembantu
Diriwayatkan dari Abu Dzar r.a. : aku mencerca seseorang dengan memanggil ibunya dengan sapaan yang buruk. Nabi Muhammad Saw. Bersabda kepada ku,”Wahai Abu Dzar! Apakah kau mencaci maki seseorang dengan menyeru ibunya dengan sapaan yang buruk? Dalam dirimu masih tertinggal sifat-sifat jahiliyah. Pembantu-pembantumu (budak-budakmu) adalah juga saudara-saudaramu (seiman) dan Allah menempatkan mereka di bawah perintahmu. Jadi siapapun yang saudaranya dibawah perintahnya harus diberi makanan yang sama dengan yang ia makan dan diberi pakaian yang sama dengan yang ia pakai. Jangan suruh mereka mengerjakan pekerjaan diluar kemampuannya dan apabila kamu terpaksa melakukannya, bantulah mereka.”

Baiat Kepada Nabi

Diriwayatkan dari Ubaidah bin Ash Shamit r.a. : Rasulullah SAW pernah bersabda di tengah kerumunan sahabatnya, “berikan baiat (janji) kalian kepadaku untuk :
  1. tidak mempersekutukan Allah
  2. tidak mencuri
  3. tidak melakukan zina
  4. tidak membunuh anak-anakmu.
  5. tidak memfitnah atau berdusta
  6. tidak meninggalkan perintah untuk melakukan perbuatan ma’ruf.”
Kemudian Rasulullah SAW menambahkan,”siapapun yang memenuhi janjinya, Allah ‘Azza wa Jalla akan memberinya pahala dan siapapun yang melakukan perbuatan-perbuatan (dosa) ini, lalu ia memperoleh hukumannya di dunia ini, maka hal itu merupakan penghapus baginya. Jika seseorang melakukan perbuatan-perbuatan ini dan Allah ‘Azza wa Jalla menutupi (perbuatannya), terserah kepada-Nya untuk menghukumnya atau memaafkannya (di hari kiamat)”. Maka kami pun membaiatnya atas dasar itu.


Nabi Lebih Takut Kepada Allah

Diriwayatkan dari Aisyah r.a. : kapan pun Rasulullah SAW memerintahkan kaum muslim untuk mengerjakan sesuatu, ia akan memberikan perintah yang tidak akan memberatkan (sesuai dengan kemampuan dan daya tahan). Mereka berkata,”ya Rasulullah SAW ! kami tidak seperti anda. Allah telah memaafkan kesalahan masa lampau dan kesalahan masa depan anda.” Mendengar perkataan itu Rasulullah SAW sangat marah sehingga kemarahannya itu tampak di wajahnya yang mulia. Kemudian Nabi Saw. Bersabda,”aku lebih takut kepada – dan lebih mengetahui tentang – Allah Azza wa Jalla daripada kalian semua”.

Wahyu di Gua Hira

Diriwayatkan dari ‘Aisyah r.a. : mula-mula wahyu Allah SWT diturunkan kepada Rasulullah SAW dalam bentuk mimpi-mimpi yang kebenarannya seterang cahaya siang hari, lalu kecintaan ber-khalwat (mengasingkan diri) dilimpahkan Allah SWT kepadanya. Ia pergi berkhalwat di gua Hira tempat ia beribadah kepada Allah SWT terus menerus selama beberapa malam sebelum kembali (atau ia ingin berjumpa dengan) keluarganya. Ia membawa bekal makanan untuk persediaan dan pulang menemui Khadijah (istrinya) untuk mengambil lagi bekal makanan hingga wahyu secara tiba-tiba diturunkan kepadanya pada saat ia masih berada di gua itu. Malaikat datang menemuinya dan menyuruhnya untuk membaca. Nabi Saw. Menjawab, “aku tidak bisa membaca.” Nabi Saw. Meneruskan, “kemudian malaikat itu memelukku (dengan kuat) dan menekanku begitu keras hingga aku tidak bisa bernapas. Kemudian ia melepaskan aku dan menyuruh membaca, namun kembali kujawab,”aku tidak bisa membaca” lalu untuk ketiga kalinya ia menangkap aku dan memelukku dengan kuat, dan kemudian melepaskan pelukannya dan berkata, “Bacalah dengan nama Tuhanmu yang menciptakan. Menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah! Tuhanmu lah yang Maha Pemurah” (QS. Al Alaq {96}: 1-3). Kemudian Rasulullah SAW pulang membawa wahyu itu dengan hati yang gundah. Setelah itu Nabi Saw. Pergi menemui Khadijah binti Khuwailid r.a. dan berkata,”selimuti aku!, selimuti aku!” dia menutupi tubuhnya dengan selimut hingga rasa takutnya hilang dan setelah itu menceritakan kepada Khadijah apa yang telah terjadi (lalu berkata),”aku takut sesuatu akan terjadi padaku.” Khadijah menjawab,”Tak pernah! Demi Allah, Allah tidak akan pernah memberimu aib. Kau berbuat baik terhadap sahabat dan kerabat, menolong orang miskin dan papa, memuliakan tamumu dan memberikan bantuan kepada orang-orang yang ditimpa kemalangan.” kemudian Khadijah mempertemukan Nabi Saw. Dengan sepupunya, Waraqah bin Naufal bin Abd’ Al ‘Uzza, yang pada masa jahiliyah menjadi pengikut Nasrani dan menulis (Kitab Injil) dengan bahasa Ibrani. Ia menulis Injil dalam bahasa Ibrani sebanyak yang diinginkan Allah. Ia telah uzur dan matanya telah buta. Khadijah berkata kepadanya, “sepupuku dengarkanlah cerita kemenakan laki-lakimu ini.” Waraqah bertanya, “Kemenakanku apa yang telah kau lihat”, Rasulullah SAW pun menjelaskan apa yang telah dilihatnya. Setelah mendengan cerita Nabi Saw. Waraqah berkata, “Ia adalah malaikat yang sama (yaitu Jibril) yang diutus Allah kepada Musa. Seandainya aku masih muda dan hidup hingga datangnya masa ketika kaummu mengusirmu.” Rasulullah SAW bertanya, “apakah mereka akan mengusirku?” ia menjawab dengan tegas,”setiap orang (laki-laki) yang datang dengan sesuatu yang kau bawa, pasti dia akan dimusuhi; dan seandainya aku hidup hingga datangnya hari itu (ketika kau diusir) niscaya aku akan membelamu dengan seluruh kemampuanku”. Tetapi selang beberapa hari Waraqah meninggal dunia dan wahyu Illahi berhenti sementara waktu.