Diriwayatkan dari Aisyah r.a. : pada suatu malam Rasulullah SAW mengerjakan shalat di kamarnya. Karena dinding kamar itu rendah, orang-orang dapat melihat Nabi Muhammad Saw. dan sebagian dari mereka (bermakmum) mengerjakan shalat mengikuti Nabi Muhammad Saw. esok paginya mereka menyebarkan berita itu. Malam berikutnya Nabi Muhammad Saw. berdiri mengerjakan shalat dan orang-orang (bermakmum) mengikuti Nabi Muhammad Saw. hal ini terjadi dua atau tiga malam. Oleh karena itu malam berikutnya Rasulullah SAW tidak mengerjakan shalat, juga tidak keluar rumah. Ketika esok paginya orang-orang itu menanyakan hal itu, Rasulullah SAW menjawab bahwa ia khawatir orang-orang menganggap shalat malam (sebagai shalat) wajib.
Dikerjakan Di Rumah
Diriwayatkan dari Zaid bin Tsabit r.a. : mengenai hadis diatas dengan penambahan bahwa Nabi Muhammad Saw. bersabda,” aku menyaksikan dan memahami yang kau kerjakan. Wahai Umatku, kerjakanlah shalat (malam) dirumahmu masing-masing, karena sesungguhnya shalat yang paling utama adalah shalat seseorang yang dikerjakan dirumahnya, kecuali shalat wajib”.
Dikerjakan Dua Rakaat - Dua Rakaat
(Diriwayatkan dari Nafi’) : Ibn Umar bin al Khaththab r.a. pernah
berkata : “ketika Nabi Muhammad Saw. berada di atas mimbar, seorang
lelaki bertanya perkara shalat malam. Nabi Muhammad Saw.
menjawab,”kerjakan dua rakaat dalam satu waktu (satu salam) lalu dua
rakaat, kemudian dua rakaat, dan seterusnya, dan jika kau khawatir
terhadap datangnya fajar shalatlah satu rakaat dan itu merupakan penutup
seluruh shalatmu yang telah kau kerjakan”. Ibn Umar bin al Khaththab
r.a. berkata,”akhirilah shalat malammu dengan witr, oleh karena Nabi
Muhammad Saw. mengerjakan hal yang sama”
Jumlah Rakaat Shalat Malam
Diriwayatkan dari Ibn Abbas r.a. ketika ia menginap di rumah bibinya,
Maimunah, istri Nabi Muhammad Saw. Ia menambahkan ; aku tengah berbaring
terlentang di atas sebuah kasur kecil dan Rasulullah SAW bersama
istrinya berbaring dengan menghadap ke arah kanan. Rasulullah SAW tidur
hingga tengah malam, sebelumnya atau setelahnya, kemudian bangun,
mengusap bekas tidur di wajahnya dengan tangannya. Setelah itu Nabi
Muhammad Saw. Membaca sepuluh ayat terakhir Surah Ali-Imran, berdiri dan
melangkah ke tempat air dari kulit yang tergantung. Kemudian Rasulullah
SAW berwhudu dari tempat air itu dan merupakan whudu yang sempurna,
lalu melaksanakan shalat. Aku pun bangun dan mengerjakan apa yang
dikerjakan Rasulullah SAW lalu aku berdiri di sampingnya (sebelah kiri).
Beliau menyentuh kepala ku dengan tangan kanannya dan menangkap telinga
ku yang kanan dan menjewernya (menarikku, dan menggeserku kesebelah
kanannya). Nabi Muhammad Saw. Shalat dua rakaat, kemudian dua rakaat,
kemudian dua rakaat, kemudian dua rakaat, kemudian dua rakaat, kemudian
dua rakaat (enam kali secara terpisah) dan akhirnya shalat satu rakaat
(witir). Nabi Muhammad Saw. Kemudian berbaring kembali di tempat
tidurnya hingga terdengar suara muadzdzin, lalu Nabi Muhammad Saw. Pun
bangun mengerjakan shalat dua rakaat yang ringan kemudian pergi
mengerjakan shalat subuh.